Warga Kapuas antusias ikuti 'rapid test' cegah penyebaran COVID-19

id Pemkab kapuas, kuala kapuas, rapid test massal, pemeriksaan cepat, virus corona, covid 19

Warga Kapuas antusias ikuti 'rapid test' cegah penyebaran COVID-19

Pemeriksaan cepat atau rapid test gratis secara massal di Kuala Kapuas, Rabu, (27/05/2020). (ANTARA/All Ikhwan)

Kuala Kapuas (ANTARA) - Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah Panahatan Sinaga mengatakan, hasil pemeriksaan cepat atau rapid test secara massal yang digelar pada Rabu (27/5) telah diketahui.

Tampak warga antusias mengikuti rapid test massal yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bekerja sama dengan TNI, Polri dan Pemerintah Kabupaten Kapuas yang dipusatkan di depan Pelabuhan Danau Mare, Kota Kapuas.

“Warga yang mengikuti rapid test sebanyak 402 orang dari wilayah Kecamatan Selat dan kecamatan lainnya. Hasilnya, dari jumlah tersebut, 399 orang non reaktif dan tiga reaktif,” katanya di Kuala Kapuas, Rabu.

Panahatan menyebutkan, tiga orang yang dinyatakan reaktif tersebut, merupakan warga Jalan Mahakam dan Jalan Seroja Kelurahan Selat Tengah, Kecamatan Selat dan warga dari Sei Kayu, Mandomai, Kecamatan Kapuas Barat.

“Untuk warga dari Sei Kayu, diduga pernah ada kontak dengan kluster Gowa. Terkait itu, tim akan menindaklanjuti hasil rapid test tersebut sesuai ketentuan yang berlaku," ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, banyak warga lainnya juga ingin mengikuti rapid test secara kelompok maupun perorangan, sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di daerah setempat.

“BPBD, Dinas Satpol PP dan Damkar, serta Kodim Kuala Kapuas, juga sudah mengajukan untuk dilakukan rapid test. Saat ini alatnya masih mencukupi,” terang Panahatan yang juga menjabat Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas itu.

Sementara itu, hingga saat ini, pemerintah daerah setempat telah melakukan sekitar 2.500 rapid test di seluruh wilayah Kapuas. Adapun jumlah terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 70 kasus, terdiri dari 50 dalam perawatan, 11 meninggal dan 9 dinyatakan sembuh.