Ruas jalan Sampit-Seruyan rawan putus akibat tergerus
Sampit (ANTARA) - Ruas jalan yang menghubungkan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur dengan Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah, rawan terputus akibat adanya badan jalan yang ambruk, diduga akibat bagian bawahnya tergerus air.
"Ambruknya ada di bagian kiri jalan dengan ukuran cukup besar, bukan di tengah. Jadi, satu lajur masih bisa dilewati meski harus bergantian dan hati-hati," kata Kepala Desa Sei Ijum Raya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Samsul saat dihubungi, Kamis malam.
Salah satu titik jalan penghubung dua kabupaten ini tiba-tiba ambruk. Lubang akibat patahan separuh badan jalan di Desa Sei Ijum Raya itu cukup besar, diduga akibat bagian bawahnya labil tergerus air.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 18.00 WIB itu mengagetkan warga setempat. Untungnya tidak ada pengendara yang melintas saat peristiwa itu terjadi sehingga tidak sampai ada korban jiwa.
Menurut warga setempat, posisi jalan yang di bawahnya menjadi perlintasan air itu memang semakin rendah. Kondisi itu diduga akibat kuatnya arus air yang melintas di bawahnya sehingga menggerus tanah dan membuat beban di atasnya tidak stabil hingga separuh badan jalan pun runtuh.
Akibat kejadian itu, arus lalu lintas di kawasan itu sedikit terhambat karena kendaraan yang hendak melintas harus bergantian. Meski tinggal separuh badan jalan, namun mobil keluarga masih bisa melintas di sisi kerusakan jalan tersebut.
Baca juga: Sudah 6.699 keluarga di Kotim terima BLT-DD
Ruas jalan Sampit-Seruyan cukup ramai karena menjadi akses utama dari Kuala Pembuang Ibu Kota Kabupaten Seruyan menuju Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur. Ruas jalan ini juga sangat penting untuk distribusi barang dan jasa menuju Seruyan.
"Penanda sudah dipasang agar pengendara mengetahuinya sehingga tidak sampai tertabrak. Mudah-mudahan saja segera diperbaiki agar tidak semakin parah," harap Samsul.
Kapolsek Jaya Karya Ipda Doohan Octa Prasetya mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Untuk mencegah kecelakaan, pihaknya menempatkan anggota berjaga di lokasi tersebut.
"Masih bisa dilintasi kok. Sudah dipasang peringatan juga. Yang bisa dipakai satu lajur," demikian Doohan seraya mengimbau pengendara berhati-hati saat melintasi kawasan tersebut.
Baca juga: Ternyata tidak boleh ada reklame rokok di Kotim
Baca juga: Pemkab Kotim diingatkan tindak lanjuti temuan BPK
"Ambruknya ada di bagian kiri jalan dengan ukuran cukup besar, bukan di tengah. Jadi, satu lajur masih bisa dilewati meski harus bergantian dan hati-hati," kata Kepala Desa Sei Ijum Raya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Samsul saat dihubungi, Kamis malam.
Salah satu titik jalan penghubung dua kabupaten ini tiba-tiba ambruk. Lubang akibat patahan separuh badan jalan di Desa Sei Ijum Raya itu cukup besar, diduga akibat bagian bawahnya labil tergerus air.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 18.00 WIB itu mengagetkan warga setempat. Untungnya tidak ada pengendara yang melintas saat peristiwa itu terjadi sehingga tidak sampai ada korban jiwa.
Menurut warga setempat, posisi jalan yang di bawahnya menjadi perlintasan air itu memang semakin rendah. Kondisi itu diduga akibat kuatnya arus air yang melintas di bawahnya sehingga menggerus tanah dan membuat beban di atasnya tidak stabil hingga separuh badan jalan pun runtuh.
Akibat kejadian itu, arus lalu lintas di kawasan itu sedikit terhambat karena kendaraan yang hendak melintas harus bergantian. Meski tinggal separuh badan jalan, namun mobil keluarga masih bisa melintas di sisi kerusakan jalan tersebut.
Baca juga: Sudah 6.699 keluarga di Kotim terima BLT-DD
Ruas jalan Sampit-Seruyan cukup ramai karena menjadi akses utama dari Kuala Pembuang Ibu Kota Kabupaten Seruyan menuju Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur. Ruas jalan ini juga sangat penting untuk distribusi barang dan jasa menuju Seruyan.
"Penanda sudah dipasang agar pengendara mengetahuinya sehingga tidak sampai tertabrak. Mudah-mudahan saja segera diperbaiki agar tidak semakin parah," harap Samsul.
Kapolsek Jaya Karya Ipda Doohan Octa Prasetya mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Untuk mencegah kecelakaan, pihaknya menempatkan anggota berjaga di lokasi tersebut.
"Masih bisa dilintasi kok. Sudah dipasang peringatan juga. Yang bisa dipakai satu lajur," demikian Doohan seraya mengimbau pengendara berhati-hati saat melintasi kawasan tersebut.
Baca juga: Ternyata tidak boleh ada reklame rokok di Kotim
Baca juga: Pemkab Kotim diingatkan tindak lanjuti temuan BPK