Ikan cupang pun akhirnya dijual secara online akibat permintaan anjlok

id Ikan cupang ,Ikan cupang pun akhirnya dijual secara online akibat permintaan anjlok

Ikan cupang pun akhirnya dijual secara online akibat permintaan anjlok

Anggota kelompok budidaya ikan membagikan ikan cupang kepada pengguna jalan di Ngasem, Kediri, Jawa Timur, Rabu (20/11/2019). Kegiatan makan olahan ikan bersama-sama sekaligus membagikan dua ribu ekor ikan cupang dan empat ribu ekor ikan komet tersebut diselenggarakan pemerintah daerah setempat guna memperingati Hari Ikan Nasional sekaligus kampanye gemar makan ikan kepada masyarakat. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.

Kediri (ANTARA) - Sejumlah pembudidaya ikan cupang di Kota Kediri, Jawa Timur, memanfaatkan penjualan online atau daring untuk memasarkan ternak ikan mereka sehingga omzet terus berjalan di masa pandemi COVID-19.

"Kami memanfaatkan medsos untuk menjual ikan-ikan cupang. Mau bagaimana lagi, penjualan langsung sementara belum bisa terlalu diharapkan," kata Santoso, salah seorang pembudidaya ikan cupang di Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Sabtu.

Waluyo, pembudidaya ikan lainnya menambahkan dampak pandemi Virus Corona tidak hanya dirasakan oleh satu dua orang peternak saja, tapi semua rekannya juga merasakan dampak yang sama.

"Untuk ikan jenis half moon atau serit trobal penjualannya menurun drastis," ujar waluyo.

Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, merupakan salah satu sentra budi daya ikan cupang. Para pembudidaya juga tergabung dalam dalam Kelompok Pembudidaya IKan (Pokdakan) Karya Mina Kota Kediri. Penjualannya bisa ke berbagai daerah di Indonesia dengan omzet hingga jutaan rupiah.

Mereka mengeluhkan turunnya omzet penjualan yang cukup signifikan akibat pandemi COVID-19 ini, karena pelanggan sebagian besar anak sekolah. Padahal, saat ini seluruh sekolah sedang diliburkan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona.

Ia merasa beruntung ada media sosial sehingga tetap bisa memasarkan ikan cupang meskipun omzetnya tidak normal 100 persen, namun permintaan pembeli tetap ada.

"Menyiasati situasi ini, kami banyak melakukan penjualan ikan cupang secara daring, namun untuk jenis ikan tertentu saja, seperti jenis warna. Sebab, untuk jenis itu mayoritas peminat adalah kalangan dewasa jadi penjualan masih bisa terkendali," kata Santoso.

Santoso juga menggandeng para remaja di Kelurahan Ketami untuk menjadi menjadi agen penjual. "Karena tidak semua peternak bisa memahami dan punya telepon pintar, jadi kami mencari cara lain yaitu melalui kerja sama dengan para pemuda. Biasanya mereka mengambil ikan dari kami dan mereka yang memasarkan. Memang tidak banyak, tapi terus saja ada," ujar dia.