Ikan hias Kalteng tembus pasar luar negeri
...Namun untuk pasar luar negeri saya sudah lima kali mengirim ikan hias asli Kalteng seperti ke Jerman dan China,"
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Stasiun Karantina, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas 1 Palangka Raya Iromo mengatakan, sejumlah ikan hias dari Kalimantan Tengah telah tembus pasar luar negeri.
"Ekspor kita yang besar, yang kecilnya juga ada seperti udang papai lewat kontainer lewat Surabaya transit. Kalau ikan hias ada ikan botia yang paling bagus asli dari sini kemudian ada ikan cupang, peang dan betutu," kata Iromo di Palangka Raya, Rabu.
Kondisi tersebut juga dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat untuk membudidayakan ikan hias karena mengingat selain tembus pasar dalam negeri keberadaan ikan asli Kalimantan Tengah juga tembus pasar luar negeri.
Baca juga: Seorang mahasiswa di Palangka Raya raup jutaan rupiah dari ikan cupang
Maka dari itu, untuk menjaga kualitas dan mutu serta pemenuhan standar ekspor maupun pasar dalam negeri pihaknya juga terus melakukan pemeriksaan ikan sebelum proses pengiriman dilakukan.
Pemeriksaan tersebut untuk memastikan ikan yang dikirim tersebut memenuhi standar atau kriteria yang telah ditetapkan termasuk untuk memastikan ikan yang dikirim sehat, bebas penyakit maupun virus yang dapat membahayakan.
"Proses pengajuannya juga sangat mudah. Dua hari sebelum pengiriman masyarakat dapat ke kantor kami atau mengajukan permohonan secara daring. Untuk informasi juga bisa datang ke kantor kami," kata Iromo.
Di sisi lain selain ikan hias, sejumlah produk perikanan dari Kalimantan Tengah juga tembus pasar luar negeri. Produk itu seperti udang papai yang tembus ke China.
Baca juga: Daerah ini adakan kontes ikan cupang berstandar Internasional
Sementara itu, Muhammad Iqbal Ridani, penghobi ikan hias saat di Stasiun Karantina, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas 1 Palangkaraya mengaku telah menjual ikannya ke beberapa negara.
Dia menerangkan untuk ikan cupang alam sepasang dijual mulai dari Rp250 ribu untuk pasar dalam negeri tergantung jenis dan ukuran. Sementara untuk pasar luar negeri menggunakan hitungan dolar amerika.
"Saat ini saya mengirim ikan cupang alam asli Kalteng ke Cirebon. Namun untuk pasar luar negeri saya sudah lima kali mengirim ikan hias asli Kalteng seperti ke Jerman dan China," katanya.
Baca juga: Ikan cupang pun akhirnya dijual secara online akibat permintaan anjlok
Sementara untuk pasar lokal pria penghobi ikan hias secara rutin juga mengirim ikan hias ke wilayah Jawa dan Jakarta. Diantara jenis ikan tersebut seperti ikan cupang alam, cana dan botia.
"Untuk itu proses pelayanan yang cepat dan ramah dari stasiun karantina ini sangat membantu kami dalam proses pengiriman. Bahkan mereka juga melayani konsultasi terkait perikanan dan kesehatan ikan," katanya.
Baca juga: Wabup Seruyan: Budidaya ikan hias Peyang semakin menjanjikan
"Ekspor kita yang besar, yang kecilnya juga ada seperti udang papai lewat kontainer lewat Surabaya transit. Kalau ikan hias ada ikan botia yang paling bagus asli dari sini kemudian ada ikan cupang, peang dan betutu," kata Iromo di Palangka Raya, Rabu.
Kondisi tersebut juga dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat untuk membudidayakan ikan hias karena mengingat selain tembus pasar dalam negeri keberadaan ikan asli Kalimantan Tengah juga tembus pasar luar negeri.
Baca juga: Seorang mahasiswa di Palangka Raya raup jutaan rupiah dari ikan cupang
Maka dari itu, untuk menjaga kualitas dan mutu serta pemenuhan standar ekspor maupun pasar dalam negeri pihaknya juga terus melakukan pemeriksaan ikan sebelum proses pengiriman dilakukan.
Pemeriksaan tersebut untuk memastikan ikan yang dikirim tersebut memenuhi standar atau kriteria yang telah ditetapkan termasuk untuk memastikan ikan yang dikirim sehat, bebas penyakit maupun virus yang dapat membahayakan.
"Proses pengajuannya juga sangat mudah. Dua hari sebelum pengiriman masyarakat dapat ke kantor kami atau mengajukan permohonan secara daring. Untuk informasi juga bisa datang ke kantor kami," kata Iromo.
Di sisi lain selain ikan hias, sejumlah produk perikanan dari Kalimantan Tengah juga tembus pasar luar negeri. Produk itu seperti udang papai yang tembus ke China.
Baca juga: Daerah ini adakan kontes ikan cupang berstandar Internasional
Sementara itu, Muhammad Iqbal Ridani, penghobi ikan hias saat di Stasiun Karantina, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas 1 Palangkaraya mengaku telah menjual ikannya ke beberapa negara.
Dia menerangkan untuk ikan cupang alam sepasang dijual mulai dari Rp250 ribu untuk pasar dalam negeri tergantung jenis dan ukuran. Sementara untuk pasar luar negeri menggunakan hitungan dolar amerika.
"Saat ini saya mengirim ikan cupang alam asli Kalteng ke Cirebon. Namun untuk pasar luar negeri saya sudah lima kali mengirim ikan hias asli Kalteng seperti ke Jerman dan China," katanya.
Baca juga: Ikan cupang pun akhirnya dijual secara online akibat permintaan anjlok
Sementara untuk pasar lokal pria penghobi ikan hias secara rutin juga mengirim ikan hias ke wilayah Jawa dan Jakarta. Diantara jenis ikan tersebut seperti ikan cupang alam, cana dan botia.
"Untuk itu proses pelayanan yang cepat dan ramah dari stasiun karantina ini sangat membantu kami dalam proses pengiriman. Bahkan mereka juga melayani konsultasi terkait perikanan dan kesehatan ikan," katanya.
Baca juga: Wabup Seruyan: Budidaya ikan hias Peyang semakin menjanjikan