Kasus positif COVID-19 Barut bertambah tujuh orang
Muara Teweh (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada Senin (29/6) bertambah tujuh orang sehingga secara kumulatif mencapai 13 orang.
"Berdasarkan hasil tes usap atau test swab PCR hari ini ada penambahan tujuh orang konfirmasi positif COVID-19 dari dua klaster yang berbeda," kata Ketua Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 yang juga Bupati Barito Utara H Nadalsyah dalam keterangan pers di Muara Teweh.
Menurut dia, ketujuh orang itu terdiri dari satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya tuan SP dan enam orang lainnya dalam pengawasan yakni dua orang dikarantina di RS Doris Sylvanus istri dan anak dari tuan SP yang merupakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Barito Utara yakni nyonya IK dan AA.
Sementara nyonya IK menjabat Asisten di Setda Barito Utara dan mereka ini masuk klaster Surabaya.
"Untuk pasien positif empat orang lainnya yakni klaster kapal motor Pancar Mas dengan inisial DL, ZS, RS da RL dirawat di RSUD Muara Teweh," kata dia didampingi Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Kapolres AKBP Dodo Hendro Kusuma, Sekda Jainal Abidin, Plt Kepala Dinas Kesehatan Siswandoyo dan pejabat lainnya.
Dia mengatakan, klaster Pancar Mas ini tiga diantaranya merupakan penumpang kapal dari Banjarmasin ke Muara Teweh yang turun di Desa Sikan Kecamatan Montallat dan satu berprofesi tenaga pendidik bertugas di Benangin Kecamatan Teweh Timur.
Terkait kontak erat klaster Surabaya, tim gugus tugas telah melakukan tes cepat atau "rapid test" terhadap 58 orang pegawai Dinas Lingkungan Hidup Barito Utara dengan hasil dua orang dinyatakan reaktif dan menjalani perawatan di RSUD Muara Teweh, sedangkan lainnya non reaktif.
Bupati juga telah meminta kepada Plt Kepala Dinas Kesehatan setempat tim gugus tugas untuk melakukan pelacakan terhadap kontak erat para pasien COVID-19 tersebut.
"Tolong bagi yang merasa terkontak dengan beliau (tuan SP) agar segera melaporkan kepada Dinas Kesehatan atau tim gugus tugas agar memeriksakan diri dan kesehatan mereka kita pantau, sehingga tidak menyebarkan virus ini ke masyarakat lainnya," tegas dia.
Nadalsyah juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap wajib memakai masker bila keluar rumah, jangan bepergian bila tidak sangat penting, jaga jarak, hindari kerumunan, hindari kontak fisik termasuk berjabat tangan dan sering cuci tangan dengan sabun pakai air mengalir.
"Perilaku hidup bersih dan sehat untuk meningkatkan imunitas, makan makanan bergizi, minum suplemen dan beraktivitas fisik," ujar Nadalsyah.
"Berdasarkan hasil tes usap atau test swab PCR hari ini ada penambahan tujuh orang konfirmasi positif COVID-19 dari dua klaster yang berbeda," kata Ketua Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 yang juga Bupati Barito Utara H Nadalsyah dalam keterangan pers di Muara Teweh.
Menurut dia, ketujuh orang itu terdiri dari satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya tuan SP dan enam orang lainnya dalam pengawasan yakni dua orang dikarantina di RS Doris Sylvanus istri dan anak dari tuan SP yang merupakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Barito Utara yakni nyonya IK dan AA.
Sementara nyonya IK menjabat Asisten di Setda Barito Utara dan mereka ini masuk klaster Surabaya.
"Untuk pasien positif empat orang lainnya yakni klaster kapal motor Pancar Mas dengan inisial DL, ZS, RS da RL dirawat di RSUD Muara Teweh," kata dia didampingi Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Kapolres AKBP Dodo Hendro Kusuma, Sekda Jainal Abidin, Plt Kepala Dinas Kesehatan Siswandoyo dan pejabat lainnya.
Dia mengatakan, klaster Pancar Mas ini tiga diantaranya merupakan penumpang kapal dari Banjarmasin ke Muara Teweh yang turun di Desa Sikan Kecamatan Montallat dan satu berprofesi tenaga pendidik bertugas di Benangin Kecamatan Teweh Timur.
Terkait kontak erat klaster Surabaya, tim gugus tugas telah melakukan tes cepat atau "rapid test" terhadap 58 orang pegawai Dinas Lingkungan Hidup Barito Utara dengan hasil dua orang dinyatakan reaktif dan menjalani perawatan di RSUD Muara Teweh, sedangkan lainnya non reaktif.
Bupati juga telah meminta kepada Plt Kepala Dinas Kesehatan setempat tim gugus tugas untuk melakukan pelacakan terhadap kontak erat para pasien COVID-19 tersebut.
"Tolong bagi yang merasa terkontak dengan beliau (tuan SP) agar segera melaporkan kepada Dinas Kesehatan atau tim gugus tugas agar memeriksakan diri dan kesehatan mereka kita pantau, sehingga tidak menyebarkan virus ini ke masyarakat lainnya," tegas dia.
Nadalsyah juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap wajib memakai masker bila keluar rumah, jangan bepergian bila tidak sangat penting, jaga jarak, hindari kerumunan, hindari kontak fisik termasuk berjabat tangan dan sering cuci tangan dengan sabun pakai air mengalir.
"Perilaku hidup bersih dan sehat untuk meningkatkan imunitas, makan makanan bergizi, minum suplemen dan beraktivitas fisik," ujar Nadalsyah.