Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas mengapresiasi kinerja kepolisian setempat yang telah selaras dalam mewujudkan Bartim sehat, cerdas dan sejahtera.
"Salah satunya adalah pembinaan dan pembentukan Kampung Tanggung sebagai motivasi daerah untuk mewujudkan ketahanan pangan," kata Ampera usai memperingati HUT Bhayangkara ke-74 di Tamiang Layang, Rabu.
Menurutnya, kampung tangguh sebagai upaya menyiapkan sumber daya mewujudkan salah satunya ketahanan pangan. Di mana Kabupaten Bartim berupaya keras sebagai daerah penyangga ketahanan pangan Ibu Kota Negara baru.
Kampung tangguh merupakan yang sangat bermanfaat dan merupakan program yang bersinergi dengan program ketahanan pangan di Kabupaten Bartim.
"Untuk itu, kami sangat mengapresiasi sekali. Dengan HUT Bhayangkara ke-74 ini, semoga sinergitas program terus terjalin dengan baik lagi," kata Ampera.
Ampera juga menilai, Desa Netampin Kecamatan Dusun Tengah merupakan desa yang layak menjadi juara program Kampung Tangguh tingkat kabupaten. Desa Netamin memiliki pembangunan pada sektor ketahanan pangan, upaya kesiap-siagaan kebakaran hutan dan lahan, dan upaya penanggulangan COVID-19.
"Desa Netampin memiliki luas lahan pertanian yang cukup besar dan salah satu desa penghasil gabah kering terbesar di Kabupaten Bartim. Saya mau kampung tangguh menjadi contoh desa lain supaya pangan Bartim melimpah," katanya.
Baca juga: Legislator Bartim berharap Sekda baru lebih baik
Kapolres Bartim AKBP Hafidh Susilo Herlambang mengatakan, Polres Bartim terus berupaya menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan terus menjalin sinergitas kepada semua pihak, termasuk Pemkab Bartim.
"Tujuan dari Kamtibmas yang kondusif adalah masyarakat yang produktif. Untuk mencapai kamtibmas kondusif, kita akan terus bersinergi dan meningkatkan soliditas," kata Hafidh.
Kepala Desa Netampin Akhmad Wahyudin mengatakan, desanya 105 KM persegi dengan memiliki persawahan mencapai 300 hektare dan perkebunan 200 hektare.
"Ada Bendungan Karau seluas 3.497 hekatre yang mendukung pengairan persawahan," katanya.
Irigasi dari Bendungan Karau yang dimiliki bisa dimanfaatkan untuk kepentingan secara umum. Selain itu, di Desa Netampin juga memiliki perkebunan palawija seluas 10 hektare yang dikelola kelompok masyarakat dengan harapan bisa terus dikembangkan.
Baca juga: Hudaya menjabat sebagai Pelaksana Harian Sekda Bartim
Baca juga: Meski ditolak, rusunawa tetap jadi tempat karantina COVID-19 di Bartim
Baca juga: Angka sembuh COVID-19 di Bartim melebihi pasien dirawat