Nanga Bulik (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamandau akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah, terkait tingginya biaya melakukan pemeriksaan sampel swab di laboratorium Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Sejatinya Pemkab Lamandau bersyukur, bahwa Kabupaten Kotawaringin Barat telah memiliki alat RT-PCR sendiri, dengan begitu mereka tidak harus jauh-jauh mengirim sampel swab dan menunggu hasil pemeriksaan swab terlalu lama, kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana, di Nanga Bulik, Jumat.
"Saya berharap Pemkab Lamandau dan Pemkab Kobar dapat duduk bareng untuk mencari solusi terbaik, sehingga pemerintah daerah tidak terlalu terbebani dengan tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk pemeriksaan sampel swab," harapnya.
Ia menjelaskan pihaknya mendapat informasi tersebut dari Kepala Dinas Kesehatan Lamandau, bahwa biaya untuk pemeriksaan satu sampel swab (perorang) di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun mencapai Rp2 juta. Biaya tersebut dinilai terlalu mahal dan memberatkan dalam upaya mempercepat penanggulangan COVID-19.
Hendra Lesmana menegaskan, pada prinsipnya Pemkab Lamandau selalu siap berkontribusi dalam pembiayaan pemeriksaan sampel swab di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, namun ia berharap bahwa biayanya tidak seberat itu.
Terlebih RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun merupakan salah satu rumah sakit yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan COVID-19 di Kalteng oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Terlepas dari hal itu, ia mengakui bahwa dimilikinya alat RT-PCR di Kabupaten Kobar, membawa angin segar bagi kabupaten sekitar Kotawaringin Barat, karena menjadi opsi untuk pengujian PCR selain di RSUD dr Doris Silvanus Palangka Raya.
"Saya yakin ada solusi dan dalam waktu dekat kita lakukan koordinasi dan komunikasi, karena kita berangkat dari semangat yang sama untuk mempercepat penanggulangan coronavirus disease atau COVID-19," demikian Hendra Lesmana.
Baca juga: Desa di Lamandau gunakan dana desa beri beasiswa ke anak berprestasi
Baca juga: Penyaluran BST di Lamandau selesai