Rumah hantu dengan konsep 'drive-in' di Tokyo tanpa khawatir virus Corona

id Rumah hantu,'drive-in' di Tokyo,Rumah hantu dengan konsep 'drive-in' di Tokyo,Rumah hantu dengan konsep 'drive-in' di Tokyo tanpa khawatir virus Coron

Rumah hantu dengan konsep 'drive-in' di Tokyo tanpa khawatir virus Corona

Sejumlah aktor menggunakan kostum zombie atau hantu pada pertunjukkan rumah hantu drive-in oleh Kowagarasetai (Scare Squad), bagi orang-orang di dalam mobil untuk menjaga jarak sosial ditengah penyebaran virus corona (COVID-19), di sebuah garasi di Tokyo, Jepang, Jumat (3/7/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/pras/djo

Jakarta (ANTARA) - Setelah konser dan bioskop drive-in, giliran rumah hantu yang mengusung konsep pengalaman dari dalam mobil.

Sebuah kelompok pertunjukan di Jepang mulai menggelar acara horor drive-in untuk orang-orang yang ingin ditakut-takuti zombie dan hantu dari dekat tanpa khawatir tertular virus corona.

Dikutip dari Reuters, tamu dapat masuk ke sebuah garasi di Tokyo, hanya satu mobil dalam satu waktu, dan mendengarkan cerita pembunuhan dengan efek suara menakutkan yang terdengar dari pelantang. Lalu, aktor-aktor yang berdandan sebagai monster menyerbu ke sisi kendaraan dan menyemprotkan darah palsu ke jendela.

Kelompok Kowagarasetai --pasukan menyeramkan-- berharap bisa menakut-nakuti sebanyak mungkin orang bulan ini dan semoga bisa berlanjut bulan depan, kata koordinator Kenta Iawana.

Setiap grup tamu harus membayar hingga 9000 yen (Rp1,2 juta) untuk pengalaman tersebut. Pertunjukan ini berdurasi 15 menit hingga pintu terbuka dan grup lain masuk ke garasi. Pengunjung yang tidak membawa mobil bisa meminjam kendaraan yang tersedia.

Kowagarasetai biasa tampil di taman bermain sebelum pandemi, namun tawaran pekerjaan berkurang karena tempat hiburan ditutup dan orang-orang berdiam diri di rumah. Mereka telah mencoba membuat pertunjukan berjarak, tapi penampil harus menjaga jarak dua meter jadi "sedikit membosankan", kata Iawana.

"Drive-in ini bisa membuat orang merasakan seperti di rumah hantu," kata dia. "Kami mungkin akan melanjutkannya ketika virus corona sudah tidak ada."

Penerjemah: Nanien Yuniar