Jakarta (ANTARA) - Twitter mengalami penurunan pendapatan iklan pada kuartal kedua tahun ini, sehingga mereka mempertimbangkan untuk mengembangkan layanan berbayar guna mengatasi kendala pendapatan.
Laman TechCrunch menuliskan pendapatan Twitter dari iklan sebanyak 562 juta dolar Amerika Serikat, turun sekitar 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Twitter menyatakan penurunan ini disebabkan pandemi virus corona dan pergolakan masyarakat sehingga pengiklan menunda kampanye mereka di platform tersebut.
Baca juga: Ribuan pegawai Twitter punya kontrol ke sistem internal
Baca juga: Peretas Twittter ambil data delapan akun, targetkan tokoh ternama
Belanja iklan Twitter hanya di Amerika Serikat turun 25 persen.
CEO Twitter Jack Dorsey, kepada para investor menyatakan mereka akan menguji coba layanan berlangganan.
Di sisi lain, Dorsey merasa mendapat halangan yang cukup besar untuk mengenakan biaya layanan pada para pengguna mereka.
Dorsey memiliki opsi untuk membuat lini baru yang akan bersifat komplementer bagi bisnis periklanan platform tersebut.
Rumor Twitter akan membaut lini berbayar mengemuka beberapa waktu lalu karena perusahaan membuka lowongan pekerjaan untuk platform berlangganan yang diberi kode "Gryphon"
Berita Terkait
Artikel - Akankah rumus kebersamaan Mancini berhasil juga di Piala Dunia Qatar?
Sabtu, 17 Juli 2021 12:39 Wib
Akankah Harry Kane berlabuh ke Manchester United?
Senin, 12 April 2021 22:31 Wib
Akankah iPhone 13 meluncur tahun ini?
Minggu, 4 April 2021 13:03 Wib
Akankah Gisel diperiksa polisi terkait video asusila?
Senin, 9 November 2020 17:10 Wib
Akankah dua ponsel klasik dari Nokia ini dijual kembali?
Rabu, 4 November 2020 12:06 Wib
Akankah Mauricio Pochettino kembali melatih di Inggris?
Selasa, 3 November 2020 10:18 Wib
Akankah Keanu Reeves bintangi serial Marvel 'Moon Knight'?
Minggu, 27 September 2020 16:23 Wib
Akankah Suarez berlabuh ke Juventus?
Minggu, 20 September 2020 14:41 Wib