Budidaya ikan di Kotim masih menjanjikan

id Budidaya ikan di Kotim masih menjanjikan, dinas perikanan, pemkab Kotim, Sampit, Kotawaringin Timur, heriyanto

Budidaya ikan di Kotim masih menjanjikan

Penebaran benih ikan lele di kolam Lapas Klas IIB Sampit bantuan dari Dinas Perikanan Kotawaringin Timur, Senin (3/8/2020) lalu. ANTARA/Istimewa

Sampit (ANTARA) - Budidaya ikan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dinilai masih sangat menjanjikan sehingga bisa menjadi peluang usaha bagi masyarakat, terlebih di tengah lesunya ekonomi imbas pandemi COVID-19 saat ini.

"Permintaan ikan masih tinggi sehingga bisa menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan. Makanya kami terus mendorong masyarakat untuk menggeluti bidang usaha ini untuk meningkatkan kesejahteraan," kata Kepala Dinas Perikanan Kotawaringin Timur Heriyanto di Sampit, Minggu.

Konsumsi ikan masyarakat Kotawaringin Timur cukup tinggi. Untuk jenis ikan tertentu seperti jelawat, sebagian didatangkan dari kabupaten tetangga Seruyan dan Katingan.

Kebutuhan ikan diperkirakan terus meningkat seiring pertambahan penduduk yang cukup signifikan. Ini sekaligus menjadi tanda semakin meningkatnya peluang usaha di bidang ini.

Dinas Perikanan terus mendorong masyarakat menggeluti budidaya ikan. Untuk memotivasi, berbagai bantuan juga disalurkan, seperti benih ikan, peralatan pendukung serta pendampingan dalam rangka pembinaan.

Senin (3/8) lalu Dinas Perikanan menyalurkan bantuan sebanyak 6.000 benih ikan lele untuk kolam di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Sampit. Kolam ini  dikelola oleh warga binaan setempat di sela mereka menjalani masa tahanan.

Sebelum menebar benih ikan tersebut, Dinas Perikanan memberikan pelatihan dan praktek pembuatan kolam dengan sistem bioflok. Setelah peserta memahami, baru dilakukan pembuatan kolam, kemudian penebaran benih lele.

Baca juga: Fenomena 'baby boom' imbas pandemi COVID-19 jadi tantangan

Banyak keuntungan budidaya ikan dengan sistem bioflok karena hemat air dan padat tebar bibit ikan lebh tinggi. Air kolam tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk menanam sayuran dengan sistem aquaponik karena airnya yang sudah mengandung zat hara yang siap diserap tanaman. 

Heriyanto berharap, pengetahuan dalam budidaya ikan tersebut dapat menjadi bekal bagi warga binaan sehingga mereka bisa menggeluti usaha budidaya ikan setelah mereka bebas nanti. 

Dinas Perikanan sangat serius dalam mendorong dan membantu masyarakat menggeluti usaha budidaya ikan. Sebelum menyerahkan bantuan benih, petugas diturunkan ke lokasi untuk memeriksa kondisi kolam dan kualitas air dengan harapan benih yang ditebar nantinya bisa hidup hingga panen.

"Bantuan benih itu ada, asal memang serius. Ini peluang yang bisa ditangkap untuk membantu menambah pendapatan masyarakat," demikian Heriyanto.

Baca juga: Sistem belajar tatap muka di Kotim masih berisiko

Baca juga: Perhatian orangtua mampu cegah anak jadi korban asusila