Antisipasi serangan hama dan penyakit di kawasan 'food estate'
Palangka Raya (ANTARA) - Berbagai kegiatan dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, dalam rangka mempersiapkan kondisi lahan di kawasan 'food estate' yang ada di Kabupaten Kapuas maupun Pulang Pisau.
"Kami sudah berkoordinasi dengan kawan-kawan petugas yang berada di kabupaten, mengantisipasi berbagai potensi serangan hama dan penyakit," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, melalui Kepala UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalteng, Baini di Palangka Raya, Kamis.
Ia menjelaskan, sudah menjadi tugas pihaknya memastikan kondisi lahan maupun tanaman, agar aman dan mencegahnya dari potensi berbagai serangan hama maupun penyakit, seperti serangan tikus, wereng batang cokelat serta lainnya.
"Kegiatan seperti ini secara rutin kami lakukan, bahkan sebelum adanya 'food estate', sebab wilayah yang ada di Kapuas-Pulang Pisau tersebut merupakan salah satu sentra pertanian," jelasnya.
Pihaknya juga terus mendorong agar para petani di Kalteng, tidak terkecuali yang berada di kawasan pengembangan 'food estate' terus meningkatkan kualitas dan kemampuannya.
Baini menuturkan, kedepan agar petani maju, juga harus bisa diakomodir untuk menerima informasi terbaru secara optimal, baik dalam penanganan hama dan penyakit, hingga pengolahan tanah maupun pengairan.
Selain itu agar kinerja UPT balai yang ia pimpin bisa bekerja lebih maksimal, diharapkan adanya penambahan personel. Sebab saat ini jumlah keseluruhan petugas yang pihaknya miliki hanya sekitar 60 orang.
"Personel kami yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) ada sekitar 26 orang dan non PNS sekitar 36 orang. Itu pun sebagian dari mereka ada yang mendekati masa purna tugasnya," ungkapnya.
Untuk itu pihaknya sudah mengusulkan penambahan personel pada UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura, sehingga nantinya dapat ditempatkan di lokasi yang strategis dan menjadi prioritas untuk ditangani.
Lebih lanjut Baini menegaskan, sebagai orang lapangan menurutnya kondisi lahan di kawasan 'food estate' Kalteng sangatlah siap untuk pengembangan program nasional tersebut yang akan terlaksana secara terintegrasi mulai dari pertanian, hortikultura, peternakan dan lainnya.
"Kami sudah berkoordinasi dengan kawan-kawan petugas yang berada di kabupaten, mengantisipasi berbagai potensi serangan hama dan penyakit," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, melalui Kepala UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalteng, Baini di Palangka Raya, Kamis.
Ia menjelaskan, sudah menjadi tugas pihaknya memastikan kondisi lahan maupun tanaman, agar aman dan mencegahnya dari potensi berbagai serangan hama maupun penyakit, seperti serangan tikus, wereng batang cokelat serta lainnya.
"Kegiatan seperti ini secara rutin kami lakukan, bahkan sebelum adanya 'food estate', sebab wilayah yang ada di Kapuas-Pulang Pisau tersebut merupakan salah satu sentra pertanian," jelasnya.
Pihaknya juga terus mendorong agar para petani di Kalteng, tidak terkecuali yang berada di kawasan pengembangan 'food estate' terus meningkatkan kualitas dan kemampuannya.
Baini menuturkan, kedepan agar petani maju, juga harus bisa diakomodir untuk menerima informasi terbaru secara optimal, baik dalam penanganan hama dan penyakit, hingga pengolahan tanah maupun pengairan.
Selain itu agar kinerja UPT balai yang ia pimpin bisa bekerja lebih maksimal, diharapkan adanya penambahan personel. Sebab saat ini jumlah keseluruhan petugas yang pihaknya miliki hanya sekitar 60 orang.
"Personel kami yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) ada sekitar 26 orang dan non PNS sekitar 36 orang. Itu pun sebagian dari mereka ada yang mendekati masa purna tugasnya," ungkapnya.
Untuk itu pihaknya sudah mengusulkan penambahan personel pada UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura, sehingga nantinya dapat ditempatkan di lokasi yang strategis dan menjadi prioritas untuk ditangani.
Lebih lanjut Baini menegaskan, sebagai orang lapangan menurutnya kondisi lahan di kawasan 'food estate' Kalteng sangatlah siap untuk pengembangan program nasional tersebut yang akan terlaksana secara terintegrasi mulai dari pertanian, hortikultura, peternakan dan lainnya.