Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Zulkifili Zaini mengatakan pemerintah baru membayar utang kepada PLN sebesar Rp7 triliun dari total Rp45 triliun.
“Pemerintah menjanjikan sisa utang senilai Rp38 triliun pada akhir Agustus atau awal September 2020,” kata Zulkifli Zaini saat RDP di DPR, Jakarta, Selasa.
Rincian utang pemerintah kepada PLN adalah sebesar Rp45 triliun tersebut berasal dari dari beban kompensasi tarif pada 2018 sebesar Rp23,17 triliun. Selain itu, juga ada kompensasi pada 2019 sebesar Rp22,5 triliun.
Baca juga: Anggota DPR pertanyakan utang PLN Rp694 triliun
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR Mulan Jameela juga mempertanyakan hutang Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai Rp694 triliun.
Mulan Jameela dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR, Jakarta, menanyakan bagaimana strategi PLN dalam bertahan melalui permasalahan keuangan tersebut.
Mulan mengatakan merujuk laporan keuangan kuartal I-2020 PLN memiliki utang jangka panjang Rp537 triliun dan utang jangka pendek Rp157,79 triliun. Sehingga apabila ditotal hutang PLN Rp694,79 triliun.
“Bisakah PLN menjamin ketersediaan listrik nasional tanpa harus menaikkan listrik,” kata Mulan.
Baca juga: PLN beri kompensasi token listrik gratis kepada masyarakat hari ini
Baca juga: PLN ujicoba aplikasi 'New PLN Mobile'
Baca juga: Petugas operasional PLN diberi dispensasi selama PSBB