Kuala Kapuas (ANTARA) - Berdasarkan hasil pengukuran tahun 2020, Indeks Desa Membangun (IDM) terhadap 214 desa di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah menunjukkan hasil yang menggembirakan.
"2019 secara umum IDM Kapuas masih berada pada status tertinggal, namun 2020 ini berhasil meningkatkan statusnya menjadi berkembang," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kapuas, Yanmarto di Kuala Kapuas, Rabu.
Ia menjelaskan pengukuran IDM yang dikembangkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sejak 2015, berdasarkan tiga indikator utama meliputi Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE) dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL).
“Indikator yang dikembangkan dalam IDM berdasarkan konsepsi bahwa menuju desa maju dan mandiri, perlu kerangka kerja pembangunan berkelanjutan. Adapun aspek sosial, ekonomi dan ekologi menjadi faktor yang saling mengisi dalam menentukan status kesejahteraan masyarakat desa,” terangnya.
Hasil pengukuran IDM 2020 di Kapuas, menunjukkan tren positif dengan munculnya satu desa dengan status Desa Mandiri untuk pertama kalinya di daerah setempat, yaitu Desa Bungai Jaya, Kecamatan Basarang.
Selanjutnya jumlah Desa Maju bertambah dari enam desa pada 2019 menjadi delapan desa pada 2020. Desa Berkembang bertambah dari 59 desa pada 2019 menjadi 94 desa pada 2020.
Sedangkan Desa Tertinggal berkurang dari 116 desa pada 2019 menjadi 104 desa pada 2020, serta Desa Sangat Tertinggal berkurang dari 30 desa pada 2019 menjadi tujuh desa pada 2020.
Untuk tiga indikator utama meliputi IKS dengan capaian 0,70, IKE dengan capaian 0,45 dan IKL dengan capaian 0,63. Capaian rata-rata Kapuas adalah 0,60 atau dengan kriteria status berkembang.
"Ketiga indeks utama ini menunjukan seluruh pemangku kepentingan telah bekerja secara optimal sesuai porsinya, mulai dari pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga pusat," jelasnya.
Yanmarto tak lupa menyampaikan rasa bangga dan ucapan terima kasih kepada seluruh pemerintah desa yang bekerja keras, membangun desanya sehingga menunjukkan perkembangan positif.
“Saya berharap Anggaran Dana Desa dan Dana Desa dapat lebih fokus digunakan memperbaiki indikator-indikator yang masih kurang, terutama Indeks Ketahanan Ekonomi melalui pengembangan sektor ekonomi desa, sehingga status yang ada dapat kembali ditingkatkan," harapnya.
Menurutnya yang menjadi pekerjaan kedepan adalah bagaimana desa mampu menggali potensi Pendapatan Asli Desa masing-masing sebagai syarat utama menuju desa yang maju, selanjutnya bisa mandiri.
Selain itu, bagaimana desa juga lebih fokus terhadap aspek pemberdayaan yang perlu dioptimalkan, seperti penanganan stunting melalui penyediaan sarana air bersih layak minum, sanitasi, pemberdayaan posyandu, PAUD maupun kader KPM sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan dalam segala aspek.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat dengan perhatian penuh mengarahkan kebijakan yang pro desa, terutama membuka akses pembangunan ke desa-desa tertinggal dan sangat tertinggal," katanya.
Hal itu diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, serta lainnya sehingga banyak desa yang semula sangat terpencil terbuka aksesnya dan pelaksanaan pembangunan menjadi lebih cepat.