Legislator Palangka Raya berharap pilkada serentak tidak ditunda

id Dprd palangka raya, noorkhalis ridha, pilkada serentak, pemilu gubernur, pilgub kalteng

Legislator Palangka Raya berharap pilkada serentak tidak ditunda

Legislator Kota Palangka Raya, Noorkhalis Ridha. (ANTARA/Adi Wibowo)

Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Noorkhalis Ridha mengharapkan agar tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) tidak ditunda akibat pandemi COVID-19.

"Maka dari itu agar pilkada tidak ditunda akibat pandemi, mari kita bantu pemerintah memerangi persoalan wabah tersebut agar angka penyebarannya bisa ditekan," katanya di Palangka Raya, Minggu.

Agar pesta demokrasi di Palangka Raya yakni pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng berjalan lancar, masyarakat di daerah setempat diimbau menjaga kesehatannya masing-masing.

Apabila melaksanakan aktivitas di luar rumah ataupun di tempat keramaian, tetap mematuhi aturan protokol kesehatan. Hal tersebut dilakukan guna menekan angka kasus terpapar COVID-19.

"Kami berharap jangan sampai pesta demokrasi tahun ini tertunda, karena akan menghabiskan banyak anggaran," ucapnya.

Namun, sambung politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, apabila angka pasien terpapar COVID-19 tinggi dan membahayakan nyawa masyarakat, tidak salahnya pilkada dijadwalkan ulang sesuai ketentuan yang berlaku.

Untuk menekan penyebaran angka wabah tersebut, pemerintah dan masyarakat di daerah setempat wajib berkolaborasi, guna menekan penyebaran itu agar tidak berkembang di 'Kota Cantik' sebutan Palangka Raya.

"Penggunaan masker, cuci tangan dan jaga jarak adalah salah satu upaya memutus mata rantai wabah ini. Mari kita lakukan setiap kali beraktivitas di luar rumah, karena virus tersebut tidak kelihatan," ungkapnya.

Berdasarkan pantauan ANTARA di lapangan, Tim Operasi Yustisi COVID-19 hampir setiap hari melakukan operasi ke sejumlah tempat keramaian.

Selain melakukan penindakan terhadap warga pelanggar protokol kesehatan, tim juga mengimbau mengenai bahaya COVID-19 sehingga pandemi bisa segera diakhiri.

Bahkan tak sedikit warga dikenakan sanksi sosial dari petugas yang melaksanakan operasi di sejumlah tempat yang ada di Palangka Raya.