Tujuh tokoh Kotim terima penghargaan

id Tujuh tokoh Kotim terima penghargaan, dad, dewan adat Dayak, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

Tujuh tokoh Kotim terima penghargaan

Ketua Panitia Pengarah Kongres I Masyarakat Dayak DAS Lintas Kalteng, Thoeseng TT Asang menyematkan lencana dan memberikan penghargaan kepada delapan tokoh Kotim, Rabu (7/10/2020). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Sebanyak tujuh tokoh Dayak di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, menerima penghargaan dan anugerah lencana tanda jasa kehormatan tokoh Dayak tahun 2020.

"Penerima dianggap berjasa di bidangnya masing-masing. Tidak ada yang perlu diragukan lagi dari mereka. Kalau ada pandangan miring, kami tidak akan menanggapi karena mereka tidak mengetahui kriteria penilaiannya," kata Ketua Panitia Pengarah Kongres I Masyarakat Dayak DAS Lintas Kalteng, Thoeseng TT Asang di Sampit, Rabu.

Tujuh tokoh tersebut adalah H Halikin Noor dalam kapasitasnya saat menjadi Sekretaris Daerah, Untung sebagai Ketua Harian DAD Kotawaringin Timur, Dias Manthongka selaku Wakil Ketua DAD Kotawaringin Timur, M Abadi selaku anggota DPRD Kotawaringin Timur, serta Tunjang Johannis, Hj Rosmawarni U Manting dan Akhmad Yani selaku tokoh masyarakat.

Penghargaan itu seharusnya diberikan saat Kongres I Masyarakat Dayak Lintas Daerah Aliran Sungai Kalimantan Tengah bertema 'Penguatan Peran Masyarakat Dayak Dalam Pembangunan Kalimantan Tengah di Segala Bidang' pada 17 hingga 19 September lalu di Palangka Raya.

Pandemi COVID-19 yang masih terjadi serta kendala waktu sehingga penyerahan penghargaan dilakukan dengan berkeliling ke kabupaten. Perubahan cara penyerahan penghargaan ini diharapkan tidak mengurangi makna kegiatan tersebut.

Thoeseng mengatakan, kongres tersebut dihadiri perwakilan masyarakat dari 11 daerah aliran sungai besar di Kalimantan Tengah. Total ada 300 orang yang menerima penghargaan tersebut.

Penyerahan penghargaan tersebut merupakan rangkaian kongres yaitu penyematan medali bintang jasa tokoh Dayak. Awalnya setiap DAS mengajukan 15 orang, namun pihaknya juga mengakomodir tokoh Dayak di lembaga berbagai profesi.

"Program ini tiap tiga tahun. Mereka dinilai dari konsistensi dan kiprahnya sesuai bidangnya. Disnilah pengakuan rakyat. Marwahnya lebih besar ketika penghargaan itu diberikan oleh masyarakat karena berdasarkan ketulusan," ujar Thoeseng.

Baca juga: Pemkab Kotim tingkatkan pemutakhiran data PBB-P2 dongkrak PAD

Ketua Harian Dewan Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur, Untung mengatakan, penghargaan ini pertama kali diberikan masyarakat adat kepada para tokohnya. Dia berterima kasih atas apresiasi masyarakat melalui penghargaan tersebut.

"Ini tidak pernah dipikirkan dan dibayangkan karena ternyata orang seperti kami dinilai layak menerima penghargaan. Masyarakat menghargai masyarakat yang dianggap tua, mempunyai keahlian dan konsisten pada bidang masing-masing," ujar Untung yang juga menerima penghargaan tersebut.

Akhmad Yani, penerima penghargaan lainnya juga berterima kasih atas penghargaan tersebut. Dia tidak menyangka konsistennya di bidang politik ternyata juga menjadi perhatian sehingga dinilai juga layak menerima penghargaan tersebut.

"Saya sudah 27 tahun di PDIP. Saya di dunia politik juga dengan tujuan untuk memperjuangkan masyarakat. Saya berterima kasih karena ternyata ini juga menjadi perhatian," demikian Yani.

Baca juga: Legislator Kotim ingatkan TPS harus dijamin bebas penularan COVID-19

Baca juga: DPRD Kotim masih banyak menerima pengaduan sengketa lahan sawit