Jakarta (ANTARA) - Perdana menteri Pakistan menulis surat kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg meminta untuk memblokir konten Islamofobia di platform media sosial tersebut.
Dalam surat yang dibagikan oleh pemerintah Pakistan di Twitter, Imran Khan mengatakan bahwa "Islamofobia yang berkembang" mendorong ekstremisme dan kekerasan di seluruh dunia -- terutama melalui platform media sosial seperti Facebook.
"Saya akan meminta Anda untuk menempatkan larangan serupa terhadap Islamofobia dan kebencian terhadap Islam di Facebook yang telah Anda lakukan untuk Holocaust," kata Khan, dikutip dari Reuters, Senin.
Baca juga: CEO Facebook dan Twitter akan bersaksi pasca-pemilu AS
Facebook mengatakan bulan ini sedang memperbarui kebijakan ujaran kebencian untuk melarang konten apa pun yang menyangkal atau mendistorsi Holocaust.
Facebook tidak segera membalas permintaan Reuters untuk mengomentari surat Khan.
Khan dalam suratnya merujuk pada situasi di Prancis, di mana, menurut dia, Islam dikaitkan dengan terorisme.
Sebelumnya, Minggu (25/10), Khan mengatakan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron telah "menyerang Islam" dengan mendorong penayangan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.
Komentar Khan muncul setelah Macron memberikan penghormatan kepada seorang guru sejarah Prancis yang dibunuh oleh seorang radikal Islam yang ingin membalas penggunaan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad di kelas tentang kebebasan berekspresi.
Baca juga: Layanan kencan dari Facebook meluncur di 32 negara
Baca juga: Facebook beri bantuan Rp12,5 miliar untuk UKM Indonesia
Baca juga: Facebook larang iklan yang menyudutkan pemilu