Peningkatan kasus baru dan pasien COVID-19 meninggal di Kotim mengkhawatirkan
Sampit (ANTARA) - Penularan COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, kembali membuat khawatir masyarakat karena jumlah kasus baru dan pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia terus bertambah.
"Satu lagi pasien COVID-19 yang meninggal dunia yaitu pasien isolasi Seroja RSUD dr Murjani Sampit pada Rabu (4/11) pukul 23.30 WIB. Pasien meninggal tersebut berasal dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang," kata Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Kamis.
Pasien yang meninggal dunia tersebut seorang laki-laki berusia 60 tahun. Pasien diketahui memiliki komorbit atau penyakit penyerta sehingga kondisinya semakin memburuk setelah terjangkit COVID-19.
Almarhum telah dimakamkan di sebuah tempat pemakaman umum di Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dengan protokol kesehatan yang dilakukan oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur juga melakukan pelacakan dengan memeriksa orang-orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien sebelum pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
Hal itu dilakukan dengan cepat untuk mencegah meluasnya penularan virus mematikan tersebut. Dibutuhkan dukungan kejujuran masyarakat, khususnya keluarga dan orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien agar penularan bisa dideteksi dan dicegah sehingga tidak meluas.
Dengan meninggalnya pasien tersebut maka jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia menjadi 12 orang. Selain pasien meninggal, data hingga Kamis siang juga menunjukkan terdapat 10 kasus baru warga terkonfirmasi positif COVID-19.
Secara keseluruhan, jumlah warga Kotawaringin Timur yang terjangkit COVID-19 sebanyak 404 orang, terdiri dari 343 orang sudah sembuh, 49 orang masih dirawat dan 12 orang meninggal dunia.
Baca juga: DPRD Kotim desak penyelidikan dugaan galian C di lahan kuburan
Hampir semua pasien COVID-19 yang meninggal dunia merupakan orang yang berusia lanjut yang diketahui memiliki komorbit atau penyakit penyerta. Kondisi mereka semakin memburuk setelah terjangkit COVID-19.
Hal ini juga menjadi gambaran pentingnya setiap orang menjalankan protokol kesehatan agar tidak tertular COVID-19 dan tidak membawa virus tersebut hingga menular kepada orang lain. Setiap orang harus mewaspadai agar tidak membawa dan menularkan COVID-19 kepada anggota keluarga saat kembali ke rumah usai beraktivitas di luar rumah.
"Kondisi ini saat ini memang mengkhawatirkan dan harus menjadi perhatian kita bersama supaya penularan COVID-19 ini tidak terus bertambah. Mari kita bersama-sama peduli untuk mencegah penularan dan memutus mata rantai penularan COVID-19," harap Multazam.
Masyarakat diimbau menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak, tidak bersentuhan, sering mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga asupan gizi serta berolahraga dan istirahat teratur.
Baca juga: Legislator Kotim ajak masyarakat awasi netralitas pemerintah
Baca juga: Halikinnor dukung penuntasan jalan membuka keterisolasian Seranau dan Pulau Hanaut
"Satu lagi pasien COVID-19 yang meninggal dunia yaitu pasien isolasi Seroja RSUD dr Murjani Sampit pada Rabu (4/11) pukul 23.30 WIB. Pasien meninggal tersebut berasal dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang," kata Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Kamis.
Pasien yang meninggal dunia tersebut seorang laki-laki berusia 60 tahun. Pasien diketahui memiliki komorbit atau penyakit penyerta sehingga kondisinya semakin memburuk setelah terjangkit COVID-19.
Almarhum telah dimakamkan di sebuah tempat pemakaman umum di Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dengan protokol kesehatan yang dilakukan oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur juga melakukan pelacakan dengan memeriksa orang-orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien sebelum pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
Hal itu dilakukan dengan cepat untuk mencegah meluasnya penularan virus mematikan tersebut. Dibutuhkan dukungan kejujuran masyarakat, khususnya keluarga dan orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien agar penularan bisa dideteksi dan dicegah sehingga tidak meluas.
Dengan meninggalnya pasien tersebut maka jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia menjadi 12 orang. Selain pasien meninggal, data hingga Kamis siang juga menunjukkan terdapat 10 kasus baru warga terkonfirmasi positif COVID-19.
Secara keseluruhan, jumlah warga Kotawaringin Timur yang terjangkit COVID-19 sebanyak 404 orang, terdiri dari 343 orang sudah sembuh, 49 orang masih dirawat dan 12 orang meninggal dunia.
Baca juga: DPRD Kotim desak penyelidikan dugaan galian C di lahan kuburan
Hampir semua pasien COVID-19 yang meninggal dunia merupakan orang yang berusia lanjut yang diketahui memiliki komorbit atau penyakit penyerta. Kondisi mereka semakin memburuk setelah terjangkit COVID-19.
Hal ini juga menjadi gambaran pentingnya setiap orang menjalankan protokol kesehatan agar tidak tertular COVID-19 dan tidak membawa virus tersebut hingga menular kepada orang lain. Setiap orang harus mewaspadai agar tidak membawa dan menularkan COVID-19 kepada anggota keluarga saat kembali ke rumah usai beraktivitas di luar rumah.
"Kondisi ini saat ini memang mengkhawatirkan dan harus menjadi perhatian kita bersama supaya penularan COVID-19 ini tidak terus bertambah. Mari kita bersama-sama peduli untuk mencegah penularan dan memutus mata rantai penularan COVID-19," harap Multazam.
Masyarakat diimbau menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak, tidak bersentuhan, sering mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga asupan gizi serta berolahraga dan istirahat teratur.
Baca juga: Legislator Kotim ajak masyarakat awasi netralitas pemerintah
Baca juga: Halikinnor dukung penuntasan jalan membuka keterisolasian Seranau dan Pulau Hanaut