Pemprov Kalteng beri pendampingan pelaku usaha perikanan 'food estate'
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui sejumlah perangkat daerah, melaksanakan berbagai kegiatan guna meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang ada di kawasan 'food estate' baik di Kabupaten Pulang Pisau maupun Kapuas.
Salah satunya pada sektor perikanan, yakni melalui bimbingan teknis maupun pendampingan terhadap para pelaku usaha perikanan di kawasan food estate, kata Plt Gubernur Habib Ismail Bin Yahya, melalui Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng, Darliansjah di Palangka Raya, Senin.
"Kami secara total siap mendukung dan menyukseskan food estate, yakni dengan melakukan pendampingan maupun bimbingan teknis kepada pelaku usaha perikanan di wilayah setempat," jelasnya.
Adapun sebagai upaya mendorong percepatan pengembangan usaha perikanan di kawasan food estate, pihaknya memiliki sejumlah program prioritas, diantaranya revitalisasi dengan memperkuat dan mengaktivasi kembali usaha perikanan budidaya.
Kemudian pembangunan budidaya ikan dengan pemanfaatan lahan pekarangan dan potensi lainnya, serta meningkatkan sumber daya manusia pelaku usaha perikanan melalui pelatihan dan pendampingan usaha.
Darli menyebut, sebagai implementasi program peningkatan SDM dimaksud, Dislutkan Kalteng pada Jumat (13/11) telah menggelar bimbingan teknis budidaya ikan di Desa Terusan Mulia, Kecamatan Bataguh, Kapuas.
Realisasi program itu bukan kali pertama dilaksanakan, sebelumnya pihaknya juga menggelar bimbingan teknis budidaya perikanan bekerja sama dengan Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Kalsel di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Pulang Pisau.
Ia pun turut hadir dalam kegiatan tersebut, guna melihat potensi perikanan sekaligus menyerap aspirasi para pelaku usaha untuk kemudian bisa pihaknya tindaklanjuti.
"Food estate ini harus bersama-sama kita dukung, termasuk pelaku usaha perikanan, yakni dengan menyiapkan dan meningkatkan kompetensi SDM, hingga mengelola usaha budidaya dengan semangat kewirausahaan," terangnya.
Food estate merupakan terobosan pemerintah dalam upaya menyediakan tambahan stok pangan nasional dan mengantisipasi dampak COVID-19. Pengembangannya dilakukan secara terintegrasi, mulai dari pertanian, peternakan, hingga perikanan dalam suatu kawasan.
Salah satunya pada sektor perikanan, yakni melalui bimbingan teknis maupun pendampingan terhadap para pelaku usaha perikanan di kawasan food estate, kata Plt Gubernur Habib Ismail Bin Yahya, melalui Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng, Darliansjah di Palangka Raya, Senin.
"Kami secara total siap mendukung dan menyukseskan food estate, yakni dengan melakukan pendampingan maupun bimbingan teknis kepada pelaku usaha perikanan di wilayah setempat," jelasnya.
Adapun sebagai upaya mendorong percepatan pengembangan usaha perikanan di kawasan food estate, pihaknya memiliki sejumlah program prioritas, diantaranya revitalisasi dengan memperkuat dan mengaktivasi kembali usaha perikanan budidaya.
Kemudian pembangunan budidaya ikan dengan pemanfaatan lahan pekarangan dan potensi lainnya, serta meningkatkan sumber daya manusia pelaku usaha perikanan melalui pelatihan dan pendampingan usaha.
Darli menyebut, sebagai implementasi program peningkatan SDM dimaksud, Dislutkan Kalteng pada Jumat (13/11) telah menggelar bimbingan teknis budidaya ikan di Desa Terusan Mulia, Kecamatan Bataguh, Kapuas.
Realisasi program itu bukan kali pertama dilaksanakan, sebelumnya pihaknya juga menggelar bimbingan teknis budidaya perikanan bekerja sama dengan Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Kalsel di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Pulang Pisau.
Ia pun turut hadir dalam kegiatan tersebut, guna melihat potensi perikanan sekaligus menyerap aspirasi para pelaku usaha untuk kemudian bisa pihaknya tindaklanjuti.
"Food estate ini harus bersama-sama kita dukung, termasuk pelaku usaha perikanan, yakni dengan menyiapkan dan meningkatkan kompetensi SDM, hingga mengelola usaha budidaya dengan semangat kewirausahaan," terangnya.
Food estate merupakan terobosan pemerintah dalam upaya menyediakan tambahan stok pangan nasional dan mengantisipasi dampak COVID-19. Pengembangannya dilakukan secara terintegrasi, mulai dari pertanian, peternakan, hingga perikanan dalam suatu kawasan.