TP PKK Kalteng dorong perempuan berpartisipasi cegah COVID-19

Palangka Raya (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Tengah, mendorong perempuan di wilayah setempat berpartisipasi secara aktif mencegah penyebaran COVID-19.

"Kami terus mendorong perempuan di Kalteng, khususnya para ibu agar bisa membantu mencegah penularan COVID-19," kata Ketua TP PKK Kalteng Yulistra Ivo di Palangka Raya, Kamis.

Menurutnya partisipasi tersebut, bisa dilakukan dengan memberikan nasihat sekaligus mengajak keluarga dan lingkungan sekitar, agar disiplin menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Prokes dimaksud, seperti memakai masker saat beraktivitas, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir maupun cairan pembersih tangan, hingga menjaga jarak guna mencegah terjadinya kerumunan.

Mengingat terjadinya peningkatan kasus COVID-19, Ivo mengatakan pihaknya berupaya memaksimalkan sosialisasi terkait hal itu melalui sistem daring atau 'online', sehingga ajakan disiplin prokes tetap bisa digalakkan tanpa harus bertemu secara langsung atau tatap muka.

Sementara itu dalam rangka memperingati Hari Ibu, sesuai instruksi pusat, pihaknya juga menggelar tes cepat gratis kepada para perempuan, sebagai upaya deteksi dini.

Anggota Pokja 4 TP PKK Kalteng Yayu Indriaty menjelaskan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian pihaknya dalam upaya pencegahan sekaligus pengendalian COVID-19.

"Ada 100 perempuan yang menjadi sasaran kegiatan ini, terdiri dari tes cepat antibodi dan swab rapid antigen," jelasnya.

Ia yang juga menjabat sebagai Direktur RSUD Doris Sylvanus mengaku sangat bersyukur dilaksanakannya kegiatan yang digelar TP PKK bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) ini.

Sebab membantu tim satgas dalam rangka memperkuat surveilans guna menemukan kasus baru dan tentunya rumah sakit siap menindaklanjutinya.

Adapun berdasarkan rilis Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kalteng pada Rabu (16/12), kumulatif positif COVID-19 Kalteng mencapai 8.164 kasus, terdiri dari 2.292 dalam perawatan, 5.631 sembuh dan 241 meninggal.