Camilan organik khas Kalteng menyehatkan tubuh

id kelakai,camilan organik,Camilan organik khas Kalteng menyehatkan tubuh,obat tradisional,kalimantan tengah,snack

Camilan organik khas Kalteng menyehatkan tubuh

Camilan dari tanaman organik "Keripik Kelakai" (Antara/Puspa)

Palangka Raya (ANTARA) - Mengkonsumsi tanaman organik sangat penting karena banyak mengandung vitamin serta zat yang bagus bagi tubuh kita. Di zaman modern sekarang ini banyak tumbuhan organik yang dijadikan makanan olahan.

Salah satunya tumbuhan jenis pakis yang biasa disebut dengan kelakai, atau bahasa latinnya Stenochlaena Palustris yang sudah banyak diolah di Kalimantan Tengah. Tumbuhan kelakai hidup secara bebas di alam sehingga tidak mengandung zat kimia yang membahayakan tubuh.

Kelakai tumbuh liar di lahan gambut, air tawar dan hutan belukar. Tanaman ini memiliki dua jenis warna yaitu hijau dan kemerah-merahan, dengan panjang 30-50cm, berakar serabut dan batang berwarna hijau serta keras.

Baca juga: Ternyata ini manfaat dan khasiat 'Bawang Dayak' bagi kesehatan

Salah satu hasil olahan dari kelakai adalah camilan keripik.

"Pembuatan keripik kelakai terbilang mudah, mencampurkan bahan utama dengan tepung, telur, rempah, minyak sayur, air, dan garam" kata Asro Laelani Indrayanti selaku pemilik usaha camilan keripik kelakai di Palangka Raya.

Camilan ini diperjual belikan di pusat oleh-oleh kawasan Kota Palangka Raya dengan tiga varian rasa yaitu original, balado dan pedas asin.

"Satu bungkus keripik kelakai dijual dengan harga mulai dari Rp.13.000, hingga Rp.20.000," imbuhnya.

Kelakai juga bisa dihidangkan sebagai makanan pendamping yang pada umumnya dijadikan sayur mayur.

Selain itu, kelakai dapat dijadikan obat, masyarakat menggunakan tumbuhan tersebut sebagai obat diare, pereda demam, dan sakit kulit. Menurut penduduk setempat, daun tumbuhan itu dipercaya menjadi obat penambah darah.

Baca juga: Meracik jahe, beras kencur dan kunyit jadi lebih modern

Baca juga: Sayur dan buah organik makin dicari di tengah pandemi COVID-19

Baca juga: Tips bercocok tanam di rumah dari petani organik