Tips bercocok tanam di rumah dari petani organik

id bercocok tanam di rumah, petani organik,Tips bercocok tanam di rumah dari petani organik

Tips bercocok tanam di rumah dari petani organik

Ilustrasi-Anggi Apriliani, mahasiwa Polbangtan Medan merawat tanaman seledri yang ia tanam di pekarangan rumah tinggalnya di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat semasa mengikuti "dirumah saja" akibat COVID-19. Dalam bercocok tanam ini dia menggunakan media tanam dari barang-barang bekas seprti kaleng cat, botolair mineral, dan lain-lain. (ANTARA/HO)

Jakarta (ANTARA) - Sisi positif dari banyaknya waktu luang di rumah selama pandemi COVID-19 adalah kesempatan untuk mengeksplorasi hobi baru, salah satunya bercocok tanam.

Bumbu dapur dan tumbuhan yang pasti jadi bahan memasak sehari-hari adalah pilihan menarik bila Anda ingin memanfaatkan lahan tak terpakai di sekitar rumah. Ada kepuasan tersendiri ketika bibit yang ditanam akhirnya tumbuh.

Jika Anda menanamnya secara organik tanpa campur tangan bahan kimia sintetis, Anda bisa menyantapnya tanpa diliputi rasa khawatir karena dijamin aman untuk kesehatan.

Tertarik untuk mencoba bercocok tanam secara organik? Petani organik Maya Stolastika Boleng pemilik Twelve’s Organic berbagi kiat untuk berkebun di rumah.

Baca juga: Tips hiasi rumah dengan tanaman rempah

Mendekatlah dengan tanah
Jangan takut kotor. Bila punya lahan yang masih menganggur di dekat rumah, Anda bisa menyulapnya jadi kebun mini yang menyediakan sayur mayur favorit.

Manfaatkan barang-barang yang ada
Bila punya pot yang tidak terpakai, manfaatkan sebagai rumah baru dari tumbuhan yang akan ditanam. Bila tak punya pot tumbuhan, Anda tak perlu langsung buru-buru pergi ke toko berkebun. Coba lihat barang-barang di dalam rumah, siapa tahu ada yang bisa disulap menjadi pot. Botol-botol mineral yang besar bisa dipotong, lalu dibolongi bagian bawahnya menjadi pot darurat.

"Manfaatkan saja bahan di rumah yang bentuknya kayak wadah, misalnya toples-toples kue Hari Raya," kata Maya kepada ANTARA.

Baca juga: Masyarakat Gumas diajak manfaatkan pekarangan untuk bercocok tanam selama #dirumahaja

Mencari bibit
Perlukah membeli bibit dari toko, atau ambil bibit dari sayur yang dimakan di rumah? Keduanya boleh-boleh saja. Namun, Maya mengatakan belum tentu bibit yang dibeli dari toko sudah pasti sesuai dengan tanah yang ada di rumah.

Anda bisa menyisihkan biji-biji tanaman yang disantap untuk dijadikan bibit. Jangan lupa untuk membersihkannya terlebih dahulu dengan air sampai bersih sebelum ditanam. Bersihkan dengan meletakkan biji di dalam saringan, lalu diletakkan di bawah air mengalir. Ia mencontohkan, biji tomat yang belum kering bila ditanam berpotensi gagal karena bisa dimakan oleh semut.

Tanam selang seling
Pilih tanaman sesuai dengan kebutuhan, tapi jangan tanam semuanya dalam satu hari sekaligus. Berilah jeda 3-4 hari agar sayuran bisa dipanen pada hari yang berbeda-beda, tepat ketika Anda ingin memasaknya.

Baca juga: Deretan manfaat minyak bunga matahari untuk kecantikan

Baca juga: Atasi stres dengan aroma bunga ini