Palangka Raya (ANTARA) - Menindaklanjuti instruksi Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, Dinas Kehutanan provinsi setempat bergerak dan berpartisipasi dalam penanganan dampak bencana banjir di Kalimantan Selatan.
"Ini sebagai salah satu bentuk kepedulian kepada saudara-saudara kita yang sedang dilanda bencana di wilayah Kalimantan Selatan," kata Kepala Dinas Kehutanan Kalteng Sri Suwanto di Palangka Raya, Kamis.
Partisipasi Dishut Kalteng kali ini, ditunjukkan dengan mengirimkan puluhan dos logistik bantuan melalui jalur darat. Adapun bantuan terdiri dari obat-obatan, makanan dan minuman, serta barang-barang lain yang dibutuhkan korban bencana.
Sri berharap bantuan yang pihaknya kirimkan tersebut, dapat meringankan beban para korban yang kini sedang kesulitan akibat adanya bencana banjir.
"Semoga beban atau dampak akibat bencana, baik dari sisi ekonomi, sosial dan lainnya bisa terbantukan untuk diatasi," jelasnya.
Relawan yang berangkat mengirimkan logistik bantuan, terdiri dari para pegawai Dishut, Masyarakat Peduli Api (MPA), serta didampingi Tim Badan Penanggulangan Bencana Pemadam Kebakaran (BPBPK) setempat.
Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala BPBPK Darliansjah menjelaskan, tindakan yang dilakukan Dishut Kalteng sesuai dengan arahan Gubernur Sugianto Sabran, agar seluruh organisasi perangkat daerah bisa berpartisipasi dan berkontribusi memberi dukungan bantuan.
"Kami membantu memfasilitasi penyerahan bantuan ini hingga ke lokasi tujuan. Rencananya yang dituju adalah Martapura, Kabupaten Banjar," ungkapnya.
Selain dari Dishut, bantuan untuk Kalsel juga terus berdatangan dan disalurkan oleh berbagai pihak di wilayah Kalteng, termasuk oleh Dharma Wanita Persatuan provinsi setempat.
Dharma Wanita Pemprov Kalteng menyalurkan bantuan melalui BPBPK, meliputi puluhan barang sandang dan pangan guna membantu memenuhi kebutuhan para korban terdampak bencana.
Berdasarkan laporan yang pihaknya terima dari tim yang berada di Kalsel, saat ini para Relawan Kalteng dalam kondisi sehat dan bekerja secara maksimal membantu penanganan dampak banjir, diantaranya melalui pengoperasionalan dapur umum.