Jakarta (ANTARA) - Aplikasi digital selama pandemi virus corona di berbagai negara dipandang sebagai alat yang wajib ada demi mendukung bisnis perusahaan.
"Gaya hidup berubah, aplikasi digital jadi prioritas nomor satu," kata Country Manager F5 Indonesia, Surung Sinamo, saat diskusi virtual, Kamis.
Pandemi COVID-19 mengubah banyak aspek kehidupan, terutama yang berkaitan dengan pertemuan langsung.
F5 melihat memiliki aplikasi saja belum cukup, aplikasi tersebut harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dan kebutuhan yang selalu berubah, terutama jika aplikasi tersebut untuk berhubungan dengan konsumen.
"Sejak pandemi, aplikasi menjadi tulang punggung bisnis. Ketika bisnis ingin berinteraksi, baik dengan konsumen atau mitra, 'engagement' banyak lewat aplikasi," kata Surung.
Baca juga: GoPay akan fokus tingkatkan layanan fintech lebih luas di 2021
F5 mengutip COVID-19 Digital Engagement Report dari Twilio, pandemi virus corona mempercepat waktu transformasi digital yang biasanya dilakukan dalam enam bulan, menjadi hanya tiga bulan.
Sementara di Indonesia, menurut The Promising Future of Indonesia's Digital Economy, pandemi virus corona membuat lompatan 18 bulan dalam hal transformasi digital.
Lompatan ini terjadi hampir di semua industri. Temuan Mobile Marketing Association, banyak orang yang akhirnya mencoba menggunakan untuk pertama kalinya aplikasi telemedis (38 persen) dan belajar online (34 persen).
Harapan masyarakat terhadap aplikasi pun tinggi, terutama jika mereka sudah terbiasa menggunakan teknologi sebelum pandemi.
Pengguna akan mengharapkan pengalaman yang sama baiknya antara aplikasi existing dengan aplikasi yang baru muncul, termasuk untuk sektor yang baru "go digital" ketika pandemi.
F5 Indonesia melihat masih ada sejumlah aplikasi yang menggunakan pendekatan tradisional, yaitu sebagai "point of solution", bukan sebuah platform.
Pendekatan tradisional ini, menurut Surung, sudah tidak bisa dipertahankan di era digital ini karena hampir tidak mungkin memberikan pengalaman yang luar biasa.
"Kunci bisnis ke depan adalah bagaimana bisa menghadirkan pengalaman digital yang bisa membuat konsumen senang," kata Surung.
Baca juga: Fintech Kredivo terima suntikan dana dari AS
Baca juga: Sambut era 'new normal', 8 fintech lending peroleh perizinan dari OJK
Baca juga: BRTI berencana turut atasi masalah tekfin ilegal
Berita Terkait
Disarpustaka perkenalkan perpustakaan lewat Kapuas Expo 2024
Rabu, 24 April 2024 12:34 Wib
Berikut tips jitu menjalani bisnis di era digital
Selasa, 23 April 2024 17:48 Wib
Tingkatkan pelayanan, Pj Bupati Kobar pimpin peluncuran MPP dan MPP digital
Senin, 22 April 2024 22:27 Wib
Cegah pungli dengan bayar parkir secara digital
Minggu, 21 April 2024 17:47 Wib
Telkomsel pastikan pengalaman digital pelanggan berkesan selama lebaran 2024
Selasa, 2 April 2024 17:16 Wib
Indodax kuasai 33 persen pangsa pasar kripto Indonesia
Jumat, 29 Maret 2024 11:06 Wib
DPMD Kapuas optimalkan tranformasi digital Siskeudes online
Sabtu, 16 Maret 2024 7:30 Wib
Rekrut CASN 2024, pemerintah siapkan formasi fresh graduate miliki kemampuan digital
Kamis, 14 Maret 2024 20:31 Wib