Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat, telah membuat program dan memfokuskan kawasan pengembangan jagung komposit di sejumlah desa yang tersebar tiga kecamatan.
"Tiga kecamatan itu yakni Kecamatan Patangkep Tutui, Awang dan Raren Batuah," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bartim Trikorianto di Tamiang Layang, Rabu.
Dikatakan, pemilihan tiga kecamatan itu karena memiliki geografi yang sangat mendukung untuk dijadikan kawasan pengembangan tanaman jagung komposit. Di mana lahan kosong masih relatif banyak dan tanahnya berada di datarang tinggi atau perbukitan dan masih sangat subur.
Trikorianto mengatakan Kecamatan Patangkep Tutui menjadi lokasi pemusatan program pengembangan jagung komposit, karena berdekatan dengan Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
"Tujuanya untuk menekan masuknya pakan ternak ke Bartim, sehingga pangan ternak bisa terpenuhi. Dan ini merupakan program yang berkaitan dengan program ekonomi kerakyatan dan ketahanan daerah seperti yang diprogramkan Bupati BArtim dalam visi-misi daerah," kata Trikorianto.
Tambahnya, program pengembangan jagung komposit bisa meningkatan pendapatan petani lokal dengan terpenuhinya pakan ternak dalam daerah. Dampak positifnya bisa menekan masuknya pakan dari luar sehingga menekan harga jual beli dalam daerah atau menekan inflasi daerah.
Harga jual jagung komposit saat ini berkisar Rp3.500,- per kilogram. Jagung komposit dipergunakan untuk pakan ternak bebek, ayam, dan lainnya, tergantung pengolahan di pabrik.
Baca juga: Kepala desa dan camat diingatkan prioritas pembangunan Bartim 2022
"Pemkab Bartim sudah mendorong dan melaksanakan program ketahanan pangan sekaligus ekonomi kerakyatan melalui ternak ayam petelur yang saat ini berlangsung hingga ke desa-desa," kata Trikorianto.
Diketahui, dampak adanya banjir di Kalimantan Selatan sangat mempengaruhi harga pakan ternak, dimana terus mengalami peningkatan. Program ini perlu mendapat dukungan semua pihak serta masyarakat.
"Pengembangan jagung komposit, khususnya di Kecamatan Patangkep Tutui akan dikawal secara ketat agar berhasil sehingga bisa memenuhi kebutuhan dalam daerah, tetapi bisa untuk disuplai ke luar," kata Trikorianto.
Baca juga: Curah hujan tinggi, DLH Bartim tingkatkan pengawasan lingkungan hidup
Baca juga: Nakes RSUD Tamiang Layang mulai disuntik vaksin COVID-19
Baca juga: Pemkab Bartim terima vaksin COVID-19 tahap kedua
Berita Terkait
Begini analisis gempa bumi di Kabupaten Garut
Minggu, 28 April 2024 8:53 Wib
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Kotim rekrut 51 panwaslu kecamatan
Sabtu, 27 April 2024 20:57 Wib
Pemkab Bartim siap koordinasikan hasil mediasi warga Desa Ketab dan PT MUTU ke Barsel
Sabtu, 27 April 2024 20:48 Wib
Menteri ATR/BPN jamin keamanan rumah ibadah melalui sertifikat tanah
Sabtu, 27 April 2024 19:17 Wib
Pemkab minta penerapan e-kinerja dilakukan semua SOPD di Murung Raya
Jumat, 26 April 2024 22:39 Wib
DPRDKPP Murung Raya di 2024 fokuskan program atasi kawasan kumuh
Jumat, 26 April 2024 17:57 Wib
DPMD gandeng UMKM tampilkan produk unggulan desa di Expo Kapuas
Kamis, 25 April 2024 18:30 Wib
HUT Otonomi ke-28 harus semakin memperkokoh komitmen membangun daerah
Kamis, 25 April 2024 18:16 Wib