Seorang polisi jadi korban kelotok karam di Sungai Mentaya

id Seorang polisi jadi korban kelotok karam di Sungai Mentaya, polres Kotim, sungai Mentaya, sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

Seorang polisi jadi korban kelotok karam di Sungai Mentaya

Almarhum Aiptu Yano yang meninggal dalam kecelakaan di Sungai Mentaya, Minggu (14/2/2021) sore. ANTARA/HO-Istimewa

Sampit (ANTARA) - Seorang anggota Polres Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, bernama Aiptu Yano meninggal dunia dalam kecelakaan transportasi air akibat kelotok yang ditumpanginya karam dan tenggelam setelah dihantam gelombang.

"Iya benar, anggota saya meninggal dunia karena kecelakaan di perairan Sungai Mentaya," ujar Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin di Sampit, Minggu.

Kecelakaan transportasi air itu terjadi pada Minggu sore saat korban menumpang sebuah kelotok untuk menyeberang dari Kecamatan Pulau Hanaut menuju Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Perairan lokasi kejadian ini tidak terlalu jauh dari muara menuju laut.

Yano merupakan anggota Polres Kotawaringin Timur yang bertugas sebagai Kanit Provos di Polsek Pulau Hanaut. Polsek tempat korban bertugas terletak di kecamatan yang berada di seberang sungai.

Saat kejadian, korban bersama sejumlah rekan dan warga lain hendak menyeberang ke Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Mereka menumpang sebuah kelotok yang berukuran sedang.

Awalnya laju kelotok berjalan normal perlahan hendak menyeberangi sungai yang lebarnya hampir satu kilometer tersebut. Namun di perjalanan, datang gelombang cukup kuat menghantam kelotok.

Kejadian itu membuat kelotok tidak bisa dikendalikan hingga akhirnya karam dan tenggelam. Motoris dan seluruh penumpang, termasuk korban, mencoba menyelamatkan diri dengan berenang ke arah tepi sungai.

Baca juga: Pemkab Kotim optimistis sektor UMKM kembali bangkit

Warga yang mengetahui kejadian itu, berusaha memberikan pertolongan. Ada pula kelotok lain yang kebetulan berada tidak jauh dari lokasi kejadian, juga bergegas menolong para korban.

Para korban diselamatkan warga, termasuk Yano, langsung dibawa ke tepi sungai. Namun nahas, Yano diduga kelelahan dan mengembuskan nafas terakhirnya.

Meninggalnya Yano menimbulkan duka mendalam bagi keluarga, masyarakat dan rekan sejawatnya di Polres Kotawaringin Timur, khususnya Polsek Pulau Hanaut. Ucapan duka cita pun disampaikan masyarakat karena merasa kehilangan sosok pria yang dikenal baik tersebut.

"Saya turut berduka cita dan merasa kehilangan. Selama ini saya mengenal beliau sebagai sosok yang baik. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya," demikian Iwan, salah satu warga yang mengenal almarhum.

Baca juga: Penyintas COVID-19 di Kotim disarankan memeriksakan diri