Tingkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui budidaya ikan

id Dprd palangka raya, sekretaris komisi b norhaini, norhaini, budidaya ikan, kalteng, kalimantan tengah, ketahanan pangan

Tingkatkan ketahanan pangan masyarakat melalui budidaya ikan

Sekretaris Komisi B DPRD Kota Palangka Raya Norhaini. ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Norhaini mengatakan, budidaya ikan adalah salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

"Hal tersebut tentunya sudah tidak asing lagi, mengingat sebagian masyarakat sudah ada yang melakukannya. Baik proses pembesaran maupun pembenihan," kata Norhaini di Palangka Raya, Sabtu.

Menurutnya, budidaya ikan dengan memanfaatkan pekarangan sekitar rumah dirasa cukup menguntungkan.

Selain itu, pemberian pakan pun dapat memanfaatkan sisa makanan atau limbah rumah tangga, seperti potongan sayur-sayuran sehingga tidak mengeluarkan biaya yang besar dalam menyediakan pakannya.

Setelah cukup besar, ikan dapat dikonsumsi atau bisa juga dijual ke pasar maupun ke tetangga sekitar, sehingga uangnya dapat menghasilkan tambahan untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga.

"Secara tidak langsung, budidaya ikan secara mandiri ini dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Kemudian nilai tambahnya, perekonomian keluarga juga turut terdongkrak,” ucapnya.

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Palangka Raya itu menambahkan, sebelum melakukan budidaya ikan di pekarangan maka ada baiknya masyarakat harus menguasai terlebih dulu teknik yang benar sifat biologis ikan.

Selanjutnya, adapun beberapa jenis ikan yang dapat dibudidayakan di pekarangan rumah diantaranya seperti ikan patin, mujair, gurame, lele dan nila.

"Seandainya benar-benar serius ingin menggelutinya, tentu harus memiliki pengetahuan terlebih dahulu. Setidaknya mencari sedikit informasi bagaimana cara budidaya ikan di pekarangan dengan baik dan benar. Kemudian jika ingin mencoba, saya sarankan dari skala kecil terlebih dahulu," ungkap Norhaini.

Sebelum mengakhiri perbincangannya, ia juga menyarankan apabila sudah mampu berjalan baik tidak ada salahnya untuk mencoba dalam skala besar.

"Tetapi kemampuan sumber daya manusia (SDM) juga perlu diperhatikan sehingga apa yang kita inginkan dapat terlaksana dengan baik," jelasnya.