Pemkab Kapuas berharap program food estate berjalan sukses

id Pemkab Kapuas berharap program food estate berjalan sukses, Kalteng, Kapuas, food estate

Pemkab Kapuas berharap program food estate berjalan sukses

Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, (tengah baju putih) melakukan foto bersama usai peninjauan Direksi KIT Food Estate A5 Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas, Rabu (24/3/2021). ANTARA/HO-Pemkab Kapuas

Kuala Kapuas (ANTARA) - Bupati Kapuas Kalimantan Tengah, Ben Brahim S Bahat mengatakan, bahwa pemerintah daerah setempat sangat perhatian dan mendukung dapat berjalan sukses terhadap pelaksanaan program food estate di daerah setempat.

“Karena Kabupaten Kapuas memang lumbung pangan di Kalteng, dan akan menjadi lumbung pangan nasional,” kata Ben Brahim S Bahat di Kuala Kapuas, Rabu.

Ini disampaikan oleh orang nomor satu di Kabupaten Kapuas tersebut, usai meninjau secara langsung di lokasi food estate, Direksi KIT Food Estate A 5 Kecamatan Dadahup, bersama Kepala Dinas PUPRPKP Kapuas, Teras, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian, Aswan, Camat Dadahup beserta Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan dan PPK Balai SDA PUPR beserta jajaran.

Menurutnya, program food estate yang dilaksanakan di
Kapuas menjadi perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kapuas, apalagi program ini sangat didukung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Ben berharap dapat berhasil dalam mempersiapkan lumbung pangan nasional.

"Luas lahan irigasi di wilayah Dadahup ini kurang-lebih 21.000 hektare," katanya.

Bupati Kapuas dua periode ini, saat meninjau pelaksanaan peningkatan jalan, dan pelaksanaan penggalian saluran irigasi di lokasi food estate Dadahup, dilanjutkan diskusi teknis di Kantor proyek pada lokasi tersebut.

Mantan Kepala Dinas PU Provinsi Kalteng ini, juga meninjau inovasinya, yaitu sistem pengadaan/penyediaan air yang efektif, dan efisien untuk penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Inovasi tersebut di pasang di lokasi food estate A5 Dadahup.

Ben mengatakan, inovasi ini dapat dipasang sesuai kebutuhan di tengah-tengah hutan pun bisa dilakukan.

"Inovasi ini menggunakan kincir angin sederhana untuk memompa sumur bor sederhana, tidak perlu menggunakan tenaga listrik," demikian Ben Brahim S Bahat.

Sementara dalam diskusi teknis di Kantor Proyek Food Estate, juga dihadiri oleh konsultan supervisi dan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya dan PT Adipatria.

Baca juga: MTQ Kapuas di Tatas Hilir diminta dialihkan