Sekolah di wilayah pegunungan 'Bumi Cenderawasih' mulai KBM tatap muka

id Jayapura ,Sekolah di wilayah pegunungan,Bumi Cenderawasih,KBM tatap muka

Sekolah di wilayah pegunungan 'Bumi Cenderawasih' mulai KBM tatap muka

Suasana dalam kelas saat belajar tatap muka

Kami berharap program vaksinasi COVID-19 yang sedang berjalan bisa dipercepat agar rencana penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka bisa direalisasikan di seluruh daerah,
Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua menyatakan sekolah-sekolah di wilayah pegunungan "Bumi Cenderawasih" sudah mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Kamis, mengatakan daerah-daerah di pegunungan sudah membuka sekolah walaupun belum optimal.

"Yang kini menjadi masalah adalah ada guru-guru yang belum ada di tempat tugasnya masing-masing," katanya.

Pihaknya juga belum dapat memastikan jumlah sekolah yang telah dibuka pada 29 kabupaten dan kota di Provinsi Papua secara keseluruhan itu.

"Kami berharap program vaksinasi COVID-19 yang sedang berjalan bisa dipercepat agar rencana penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka bisa direalisasikan di seluruh daerah," ujarnya.

Dia menjelaskan saat pandemi, pemerintah pusat sudah memberi perhatian luar biasa, tetapi dari data yang dimiliki pihaknya ternyata hanya 277 ribu siswa yang mendapat kuota internet.

Padahal jumlah anak sekolah dari SD sampai SMA tercatat 640 ribu siswa, guru 22 ribu, dosen sekitar empat ribuan. dan mahasiswa sekitar 50 ribuan, di mana hal ini berarti hanya 18 persen yang menerima kuota internet.

"Untuk 2021, belum diketahui berapa jumlah pelajar di Papua yang akan menerima bantuan tersebut, namun kami menilai jumlah penerima bantuan tidak akan banyak bertambah," katanya.

Oleh karena itu, katanya, ada beberapa upaya telah dilakukan Pemerintah Provinsi Papua untuk memfasilitasi para pelajar yang tidak menerima bantuan kuota internet.

"Jika sebanyak itu yang dapat berarti lebih banyak yang tidak dapat, tetapi kami terus berusaha perbanyak kegiatan cetak buku, lalu daerah-daerah yang masuk dalam zona hijau sudah melakukan tatap muka," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali memberi bantuan kuota internet bagi pelajar di seluruh Indonesia, khusus di Papua, bantuan tersebut rupanya baru mencakup sebagian kecil siswa.