Masyarakat Kalteng diminta jangan anggap remeh varian B1617

id Varian b1617 kalteng, covid baru kalteng, gubernur kalteng, sugianto sabran, pandemi covid 19, kalteng, kalimantan tengah

Masyarakat Kalteng diminta jangan anggap remeh varian B1617

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. (ANTARA/HO-Biro Adpim Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan, seperti yang diketahui bersama varian B.1.617 Virus Corona telah ditemukan di provinsi setempat.

"Kita antisipasi dengan adanya varian baru, jangan abaikan atau anggap remeh," kata Sugianto saat memimpin rapat evaluasi penanganan COVID-19 di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat.

Untuk itu penerapan protokol kesehatan penanganan COVID-19 tetap menjadi yang utama dan agar secara disiplin diterapkan oleh seluruh komponen masyarakat.

Baik dalam hal memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir ataupun handsanitizer, menjaga jarak serta menjauhi kerumunan.

"Seluruh bupati dan jajaran Forkopimda untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan ini," terangnya dalam rilis yang diterima di Palangka Raya tersebut.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul menjelaskan, terkait adanya varian B.1.617 ini agar masyarakat jangan panik dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Protokol kesehatan sampai saat ini masih sangat ampuh dan efektif mencegah penularan virus COVID-19 termasuk varian B.1.617," ungkapnya.

Meski demikian varian B.1.617 ini perlu diwaspadai, Suyuti memaparkan, karena varian ini dianggap lebih menular dan gejala ringan bisa tiba-tiba memburuk di rumah sakit.

"Namun dalam hal pencegahan maupun pengobatan masih sama saja," tuturnya.

Adapun terkait informasi penemuan varian B.1.617 ini, yakni pada 19 dan 20 Maret telah diambil sampel dari pasien COVID-19 yang diduga berasal varian baru virus COVID-19.

Ketiga sampel tersebut selanjutnya pada 27 Maret 2021 dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes)
Kementerian Kesehatan RI untuk diperiksa. Ketiga sampel tersebut berasal dari pasien di Palangka Raya dan saat ini sudah sembuh.

"Laboratorium Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI telah melakukan pemeriksaan sampel tersebut dan dinyatakan positif sebagai varian B.1.617," terang Suyuti Syamsul.