Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah H Gumer mengingatkan pengelola Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Parawei Itah 10 agar selalu mengedepankan transparansi atau keterbukaan, khususnya dalam pengelolaan keuangan.
“BUMDesma Parawei Itah 10 didirikan oleh 10 pemerintah desa yang ada di Kecamatan Tewah dan sudah menjalankan beberapa usaha. Saya mengingatkan kepada pengelola agar selalu mengedepankan transparansi dalam mengelola keuangan,” ucapnya saat bersilaturahmi dengan pengurus BUMDesma Parawei Itah 10, di Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah, Selasa.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini menyebut, transparansi pengelolaan keuangan sangat penting dan menjadi tonggak dalam pengelolaan BUMDes.
Dia menyambut baik keberadaan BUMDesma Parawei Itah 10 yang saat ini sudah berkecimpung di berbagai jenis usaha, dan berharap dari berbagai jenis usaha tersebut dapat menghasilkan pendapatan asli desa (PADes).
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) ini berharap keberadaan BUMDesma Parawei Itah 10 dapat menjadi wadah bagi masing-masing desa dengan pihak terkait lainnya, untuk mempererat tali silaturahmi.
“Nantinya saya harap pemerintah desa, pemerintah kecamatan, dan pengelola atau pengurus rutin berkumpul, membahas berbagai strategi dan langkah untuk memajukan BUMDesma Parawei Itah 10,” tuturnya.
Untuk diketahui, BUMDesma Parawei Itah 10 merupakan BUMDesma yang dibentuk oleh 10 desa di Kecamatan Tewah, di mana masing-masing desa memberi penyertaan modal senilai Rp200 juta.
Ke 10 desa tersebut adalah Sei Riang, Tumbang Habaon, Rangan Mihing, Sandung Tambun, Karason Raya, Batu Nyiwuh, Kasintu, Sarerangan, Sumur Mas, dan Batu Nyapau.
Kepala Desa Tumbang Habaon yang juga Dewan Penanggung Jawab BUMDesma Parawei Itah 10 Sudirman mengatakan, dari penyertaan modal yang terkumpul, BUMDesma telah membuka beberapa jenis usaha diantaranya fotocopy, toko alat tulis kantor, dan menjadi agen BRILink.
BUMDesma Parawei Itah 10 juga sedang membangun Pertashop atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mini yang berlokasi di Kelurahan Tewah, di sekitar pertigaan Kecamatan Kurun-Kecamatan Tewah-Kecamatan Rungan, dan ditargetkan akan segera beroperasi dalam waktu dekat.
Lainnya, Bendahara BUMDesma Parawei Itah 10 Pepy Alpioneta memaparkan, BUMDesma telah mengeluarkan Rp120 juta untuk usaha ATK dan fotocopy, Rp100 juta untuk menjadi agen BRILink.
Sedangkan untuk keperluan Pertashop, pada tahun 2020 lalu mengeluarkan sekitar Rp281 juta dan pada hingga April 2021 mengeluarkan sekitar Rp857 juta, yang digunakan untuk membeli tanah, modul, dan lainnya.
“Ada juga untuk beberapa keperluan lainnya. Jadi di kas masih ada sekitar Rp500 juta,” jelas Pepy.