DPRD dorong pengembangan komoditas selain padi di Seruyan

id Dprd seruyan, kuala pembuang, bejo riyanto, komoditas selain padi, pertanian, swasembada pangan, kalteng, kalimantan tengah

DPRD dorong pengembangan komoditas selain padi di Seruyan

Anggota DPRD Seruyan Bejo Riyanto. (ANTARA/HO-Publikasi DPRD Seruyan)

Kuala Pembuang (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah Bejo Riyanto mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya para petani lebih kreatif dan inovatif dalam pengembangan komoditas di Bumi Gawi Hantantiring.

“Meskipun hingga saat ini dominasi komoditas yang dikembangkan petani adalah padi, namun saya harap bisa dikembangkan pula komoditas lainnya,” katanya di Kuala Pembuang, Senin.

Ia mengatakan, pengembangan komoditas selain padi bisa dilakukan di sela-sela lahan persawahan di sekitar bantaran atau pembatas yang mereka miliki, sehingga para petani bisa menambah penghasilan untuk meningkatkan kesejahteraan.

Menurutnya pengembangan aneka ragam komoditas pertanian dengan pola tumpang sari tentu sangat menguntungkan bagi masyarakat, terlebih pola tersebut juga membuat lahan pertanian berfungsi optimal.

Ia menjelaskan, para petani harus jeli dalam mengembangkan komoditas sesuai kondisi geografis yang ada di lahan persawahan dan wilayah mereka.

"Tentunya harus bisa memaksimalkan lahan yang dimiliki agar hasilnya juga akan berdampak bagi mereka," jelasnya.

Lanjut dia, sangat disayangkan apabila lahan yang dimiliki tidak dikelola secara maksimal karena terkadang di lahan tersebut ada yang memang subur ditanam padi dan ada juga yang tepat dikembangkan untuk komoditas lain.

Ditambahkannya, biasanya ada suatu wilayah yang bagus ditanami padi dan wilayah lainnya dengan komoditas yang lain. Hal seperti ini hendaknya bisa benar-benar dipahami.

"Agar para petani bisa mengembangkan tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, namun tetap sesuai kondisi lahan pertanian mereka,” tegasnya.

Politisi Partai Amanat Nasional itu menambahkan, peran aktif pemkab melalui instansi terkait juga sangat penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya petani.

"Dengan begitu pemanfaatan lahan bisa optimal dilakukan," tuturnya.