Barsel telah bentuk lembaga adhoc kembangkan perairan darat
Buntok, Kalteng (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Edy Purwanto menyatakan bahwa pihaknya telah membentuk lembaga ad-hoc kelompok kerja pengembangan dan pengelolaan perairan darat.
Kelompok kerja ini memiliki tugas khusus mendampingi proyek Indonesian Fisheries Information System (IFISH) untuk mempercepat pembangunan dunia perikanan, katanya saat membuka rapat forum koordinasi pengembangan dan pengelolaan perairan darat di Buntok, Kamis.
"Apa yang telah dilakukan IFISH sejalan dengan unggulan Barito Selatan yakni dalam bidang perikanan," kata dia.
Dia mengakui Kabupaten Barito Selatan merupakan salah satu lumbung ikan terpenting dan terbesar di provinsi Kalimantan Tengah. Untuk itu, dalam kegiatan rapat koordinasi ini ada dua agenda yang dibahas yakni, penyusunan rencana kerja tahunan pokja perairan darat dan penyelarasan program yang beririsan perairan darat dari semua Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait.
"Penyusunan rencana kerja tahunan pokja ini kata dia, menjadi sangat penting dalam rangka mengawal dan menjamin pencapaian target dari sektor perairan darat," kata Edy.
Begitu juga dengan penyelarasan program dalam rangka memetakan seluruh potensi yang dimiliki Barito Selatan dalam upaya mendorong percepatan pembangunan dunia perairan darat di kabupaten ini.
Menurut dia, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Barito Selatan dengan dukungan Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia telah memulai langkah awal untuk mendorong lokasi percontohan pengelolaan perairan darat di dua lokasi yakni di Desa Mengkatip dan Desa Batilap, Kecamatan Dusun Hilir.
"Upaya ini sangat layak untuk didukung pemerintah kabupaten (Pemkab) Barito Selatan. Saya berharap langkah ini dapat diteruskan untuk mendukung pembangunan perikanan di daerah ini," ucap Edy.
Sementara Field officer IFISH Projek FAO, Rahmatullah Hadi mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini untuk memformulasi dan mensinergikan program terkait perairan darat di daerah ini.
"Dalam kegiatan ini kita menyusun program tahunan terutama untuk enam bulan ke depan hingga Desember 2021 mendatang," jelasnya.
Baca juga: DPRD Barsel apresiasi pencapaian opini WTP
Dari hasil penyusunan ini diharapkan muncul program dari seluruh stakeholder yang terkait sebagai langkah efisiensi kebijakan sektor perairan darat.
Dikatakannya, adapun di dua lokasi percontohan itu dilakukan konservasi desa, dan pembentukan peraturan desanya terkait perairan darat, termasuk program capacity building terhadap masyarakat serta melakukan revitalisasi beje (Perangkap ikan alami).
"Beje itu sebagai kearifan lokal dan berkontribusi sebagai konservasi perairan darat yang ada di dua lokasi percontohan tersebut," demikian Edy.
Baca juga: Bupati Barsel: Opini WTP dari BPK hasil kinerja bersama
Baca juga: Pemkab Barito Selatan segera selesaikan target vaksinasi
Baca juga: Cegah kerusakan jalan, diperlukan peningkatan pengawasan angkutan lebihi tonase
Kelompok kerja ini memiliki tugas khusus mendampingi proyek Indonesian Fisheries Information System (IFISH) untuk mempercepat pembangunan dunia perikanan, katanya saat membuka rapat forum koordinasi pengembangan dan pengelolaan perairan darat di Buntok, Kamis.
"Apa yang telah dilakukan IFISH sejalan dengan unggulan Barito Selatan yakni dalam bidang perikanan," kata dia.
Dia mengakui Kabupaten Barito Selatan merupakan salah satu lumbung ikan terpenting dan terbesar di provinsi Kalimantan Tengah. Untuk itu, dalam kegiatan rapat koordinasi ini ada dua agenda yang dibahas yakni, penyusunan rencana kerja tahunan pokja perairan darat dan penyelarasan program yang beririsan perairan darat dari semua Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait.
"Penyusunan rencana kerja tahunan pokja ini kata dia, menjadi sangat penting dalam rangka mengawal dan menjamin pencapaian target dari sektor perairan darat," kata Edy.
Begitu juga dengan penyelarasan program dalam rangka memetakan seluruh potensi yang dimiliki Barito Selatan dalam upaya mendorong percepatan pembangunan dunia perairan darat di kabupaten ini.
Menurut dia, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Barito Selatan dengan dukungan Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia telah memulai langkah awal untuk mendorong lokasi percontohan pengelolaan perairan darat di dua lokasi yakni di Desa Mengkatip dan Desa Batilap, Kecamatan Dusun Hilir.
"Upaya ini sangat layak untuk didukung pemerintah kabupaten (Pemkab) Barito Selatan. Saya berharap langkah ini dapat diteruskan untuk mendukung pembangunan perikanan di daerah ini," ucap Edy.
Sementara Field officer IFISH Projek FAO, Rahmatullah Hadi mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini untuk memformulasi dan mensinergikan program terkait perairan darat di daerah ini.
"Dalam kegiatan ini kita menyusun program tahunan terutama untuk enam bulan ke depan hingga Desember 2021 mendatang," jelasnya.
Baca juga: DPRD Barsel apresiasi pencapaian opini WTP
Dari hasil penyusunan ini diharapkan muncul program dari seluruh stakeholder yang terkait sebagai langkah efisiensi kebijakan sektor perairan darat.
Dikatakannya, adapun di dua lokasi percontohan itu dilakukan konservasi desa, dan pembentukan peraturan desanya terkait perairan darat, termasuk program capacity building terhadap masyarakat serta melakukan revitalisasi beje (Perangkap ikan alami).
"Beje itu sebagai kearifan lokal dan berkontribusi sebagai konservasi perairan darat yang ada di dua lokasi percontohan tersebut," demikian Edy.
Baca juga: Bupati Barsel: Opini WTP dari BPK hasil kinerja bersama
Baca juga: Pemkab Barito Selatan segera selesaikan target vaksinasi
Baca juga: Cegah kerusakan jalan, diperlukan peningkatan pengawasan angkutan lebihi tonase