Jakarta (ANTARA) - YouTube mulai melarang iklan politik hingga alkohol di bagian teratas laman utama mereka mereka mula pekan ini.
YouTube, dikutip dari Reuters, Rabu, mengirim surat elektronik kepada pengiklan, perubahan ini menindaklanjuti kebijakan tahun lalu untuk menghentikan iklan penuh di bagian teratas laman utama (masthead).
YouTube mengganti slot iklan di bagian tersebut untuk format yang lebih bertarget. Iklan yang dilarang di laman utama tersebut adalah politik, pemilihan umum, alkohol, judi dan obat yang memerlukan resep.
"Secara berkala kami meninjau persyaratan iklan untuk memastikan keseimbangan kebutuhan baik untuk pengiklan maupun pengguna. Kami yakin pembaruan ini berdasarkan apa yang kami bangun tahun lalu untuk proses reservasi laman teratas tersebut dan akan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengguna," kata juru bicara Google dalam keterangan tertulis.
Google menghentikan iklan politik ketika Pemilu Presiden Amerika Serikat dan menjelang pelantikan Presiden Joe Biden awal tahun ini.
Google mendasari larangan tersebut dengan kebijakan mereka untuk acara yang dianggap sensitif.
Baca juga: YouTube diminta memblokir akun Paul Zhang
Baca juga: YouTube luncurkan persentase tayangan video yang melanggar aturan
Baca juga: YouTube hadirkan fitur untuk ingatkan pengguna terkait hak cipta
Berita Terkait
Pidato Gibran Rakabuming jadi tranding di YouTube
Minggu, 10 November 2024 17:42 Wib
YouTube lakukan uji coba paket Premium Lite dengan iklan terbatas
Jumat, 18 Oktober 2024 16:08 Wib
YouTube lakukan uji coba paket Premium Lite dengan iklan terbatas
Jumat, 18 Oktober 2024 11:05 Wib
Tangkal hoaks, YouTube uji fitur "catatan komunitas"
Kamis, 8 Agustus 2024 14:20 Wib
Erick Thohir siap pertemukan CEO TikTok dan YouTube dengan Presiden
Rabu, 31 Juli 2024 8:41 Wib
YouTube Shorts akan hadirkan stiker 'Add Yours' mirip Instagram
Jumat, 12 Juli 2024 11:39 Wib
YouTube sediakan 'Jump Ahead' hingga PiP untuk pelanggan Premium
Minggu, 30 Juni 2024 14:37 Wib
Konten YouTube Dedi Mulyadi jadi bukti kesaksian palsu dalam kasus Vina
Kamis, 27 Juni 2024 9:13 Wib