DPRD Barsel: Diperlukan langkah tepat percepat turunkan angka stunting
Buntok, Kalteng (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Zainal Khairuddin menyatakan bahwa diperlukan langkah tepat dalam mempercepat turunkan angka stunting di daerah ini.
"Dalam percepatan menurunkan angka stunting diperlukan langkah-langkah aksi yang tepat," kata Zainal saat dihubungi melalui telepon selulernya di Buntok, Jumat.
Ia mengatakan, langkah-langkah aksi tersebut perlu dikoordinasikan dengan lintas sektoral yang berperan strategis dalam hal tersebut.
Disamping itu juga, lanjut dia, diperlukan komitmen bersama dalam upaya percepatan penanggulangan dan menurunkan angka stunting di Barito Selatan ini.
"Dengan adanya langkah tepat dan komitmen bersama, maka target percepatan penurunan angka stunting di daerah ini akan tercapai dengan baik," ucap Zainal.
Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu pun mendukung langkah aksi yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan. Di mana Pemkab telah melaksanakan aksi ketiga dari delapan aksi percepatan penurunan angka stunting di daerah ini.
"Kami berharap dengan berbagai langkah yang dilakukan lintas sektoral di daerah ini, angka stunting bisa terus turun," kata Zainal.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Barito Selatan, drg Daryomo Sukiastono menyampaikan rembuk stunting yang telah dilaksanakan merupakan salah satu dari delapan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Barito Selatan.
Dia mengatakan untuk prevalensi stunting di Barito Selatan ini sekitar 17 persen dan diharapkan hingga tahun 2024 mendatang, angkanya bisa terus turun lebih dari 10 persen.
"Mudah-mudahan dengan dilaksanakannya rembuk stunting ini juga, tercipta sinergi yang baik antar lintas sektor untuk selanjutnya bersama-sama menangani dan melakukan sejumlah kegiatan dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di daerah ini," ucap dia.
Baca juga: Dinkes Barsel: Diperlukan kerjasama percepat turunkan angka stunting
Untuk memastikan konvergensi intervensi tersebut diperlukan komitmen bersama dan dirinya sangat berharap komitmen dari semua khususnya peserta rapat rencana aksi konvergensi ini.
Dengan demikian, kata dia, target indikator pembangunan dalam bidang kesehatan khususnya percepatan penurunan prevalensi angka stunting pada anak dibawah usia dua tahun dapat tercapai dengan baik.
"Dengan begitu, derajat kesehatan akan meningkat, sehingga generasi penerus memiliki kemampuan emosional, sosial serta fisik yang siap untuk belajar dan berkompetisi sebagai modal dasar pembangunan di kabupaten yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini," demikian Daryomo.
Baca juga: Sekda: 21 desa di Barsel jadi sasaran penanggulangan stunting
Baca juga: Wabup Barito Selatan: Stunting bisa dicegah
"Dalam percepatan menurunkan angka stunting diperlukan langkah-langkah aksi yang tepat," kata Zainal saat dihubungi melalui telepon selulernya di Buntok, Jumat.
Ia mengatakan, langkah-langkah aksi tersebut perlu dikoordinasikan dengan lintas sektoral yang berperan strategis dalam hal tersebut.
Disamping itu juga, lanjut dia, diperlukan komitmen bersama dalam upaya percepatan penanggulangan dan menurunkan angka stunting di Barito Selatan ini.
"Dengan adanya langkah tepat dan komitmen bersama, maka target percepatan penurunan angka stunting di daerah ini akan tercapai dengan baik," ucap Zainal.
Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu pun mendukung langkah aksi yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan. Di mana Pemkab telah melaksanakan aksi ketiga dari delapan aksi percepatan penurunan angka stunting di daerah ini.
"Kami berharap dengan berbagai langkah yang dilakukan lintas sektoral di daerah ini, angka stunting bisa terus turun," kata Zainal.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Barito Selatan, drg Daryomo Sukiastono menyampaikan rembuk stunting yang telah dilaksanakan merupakan salah satu dari delapan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Barito Selatan.
Dia mengatakan untuk prevalensi stunting di Barito Selatan ini sekitar 17 persen dan diharapkan hingga tahun 2024 mendatang, angkanya bisa terus turun lebih dari 10 persen.
"Mudah-mudahan dengan dilaksanakannya rembuk stunting ini juga, tercipta sinergi yang baik antar lintas sektor untuk selanjutnya bersama-sama menangani dan melakukan sejumlah kegiatan dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di daerah ini," ucap dia.
Baca juga: Dinkes Barsel: Diperlukan kerjasama percepat turunkan angka stunting
Untuk memastikan konvergensi intervensi tersebut diperlukan komitmen bersama dan dirinya sangat berharap komitmen dari semua khususnya peserta rapat rencana aksi konvergensi ini.
Dengan demikian, kata dia, target indikator pembangunan dalam bidang kesehatan khususnya percepatan penurunan prevalensi angka stunting pada anak dibawah usia dua tahun dapat tercapai dengan baik.
"Dengan begitu, derajat kesehatan akan meningkat, sehingga generasi penerus memiliki kemampuan emosional, sosial serta fisik yang siap untuk belajar dan berkompetisi sebagai modal dasar pembangunan di kabupaten yang berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini," demikian Daryomo.
Baca juga: Sekda: 21 desa di Barsel jadi sasaran penanggulangan stunting
Baca juga: Wabup Barito Selatan: Stunting bisa dicegah