Legislator dorong masyarakat optimalkan pemanfaatan SDA di masa pandemi

id Dprd palangka raya, sigit widodo, sigit wido, pemanfaatan sda palangka raya, kalteng

Legislator dorong masyarakat optimalkan pemanfaatan SDA di masa pandemi

Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Sigit Widodo menunjukkan ikan hasil tangkapan nelayan di Kelurahan Tumbang Rungan beberapa waktu lalu. (ANTARA/Adi Wibowo)

Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Sigit Widodo mendorong masyarakat di daerah setempat untuk bisa mengoptimalkan pemanfaatan ragam potensi sumber daya alam di tengah pandemi COVID-19.

"Seperti warga di Kelurahan Tumbang Rungan, Kecamatan Pahandut memanfaatkan hasil alam dengan cara memancing ikan dan hasilnya bisa dijual ke pasar, sehingga kebutuhan keluarga terpenuhi dengan hasil penjualan tersebut," kata Sigit di Palangka Raya, Senin.

Legislator yang tergabung di Komisi C DPRD Palangka Raya tersebut menuturkan, harga ikan sungai seperti baung, haruan atau gabus serta lainnya juga tidak kalah dengan daging ayam potong.

Harga ikan baung saja perkilonya kalau dijual oleh nelayan di wilayah Kelurahan Tumbang Rungan, Kota Palangka Raya sudah mencapai Rp50 ribu per kilogramnya.

"Kalau dijual di pasar harganya beda lagi, harga ikan baung bervariasi dari harga Rp70-80 ribu perkilogramnya," ucap Sigit.

Dengan tingginya harga ikan lokal itu, tentu masyarakat bisa memanfaatkannya dengan cara memancing atau menjaring di Daerah Aliran Sungai Kahayan ataupun Sungai Rungan.

Karena apabila bisa memanfaatkan hal tersebut, maka bisa membantu pemasukan masyarakat sehari-hari. Apalagi di 'Kota Cantik' sebutan Palangka Raya warganya sangatlah gemar memakan ikan sungai.

"Tingginya konsumsi ikan sungai ini harus dimanfaatkan para nelayan dan warga, sehingga rumah makan yang menyediakan ikan sungai, akan selalu membeli hasil ikan tangkapan nelayan," ungkapnya.

Ditambahkan Politisi PDIP Palangka Raya itu, selama ini rumah makan yang menyediakan pelanggannya ikan sungai juga sangat bergantung kepada nelayan penyedia ikan-ikan segar.

"Hampir seluruh rumah makan menyediakan hidangan ikan sungai, baik baung, nila serta lainnya," tandasnya.

Dengan adanya sirkulasi perputaran uang antara nelayan dan pengepul ikan sungai seperti rumah makan serta lainnya, secara tidak langsung maka perputaran uang di tengah pandemi COVID-19 terus berjalan.

Tak bisa dipungkiri juga, ekonomi masyarakat di Palangka Raya perlahan-lahan terus berkembang meski kondisi pandemi COVID-19 masih terus berlangsung hingga saat ini.