Muara Teweh (ANTARA) - Akhir tahun 2019 menjadi awal cerita Siti Ramsiah (52) berjuang untuk menjalani pengobatan kanker serviks yang saat ini dideritanya, dengan menggunakan layanan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sebagai tanggungan pensiunan PNS dari suaminya.
"Kalau pertama kali periksa di RSUD Muara Teweh, terus sempat berobat ke rumah sakit di Banjarmasin yaitu Rumah Sakit Sari Mulia dan RSUD Ulin dengan menggunakan kartu JKN-KIS," katanya saat berbincang dengan petugas BPJS SATU (Siap Membantu) di depan Poli Kandungan RSUD Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kamis.
Setelah satu tahun menderita penyakit tersebut, ia terus menjalani pengobatan dengan meminum obat yang telah diberikan dokter.
"Untuk obat juga rutin saya minum dan tidak ada biaya yang keluar untuk itu, belum lagi sudah beberapa kali masuk rawat inap dan semua ditanggung biayanya oleh JKN-KIS," katanya yang berbagi pengalaman saat mengakses layanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, salah satu tindakan medis yang disarankan yaitu menjalani kemoterapi. Namun, ia memilih untuk tetap menjalani pengobatan tanpa kemoterapi.
"Sudah ada diberikan pilihan untuk kemoterapi, tapi dari saya dan diskusi dari keluarga inginnya cukup diberikan dengan meminum obat seperti biasa saja tanpa kemoterapi, hingga kondisi sudah membaik," ucapnya.
Pelayanan JKN-KIS membuat perempuan ini terkesan karena iuran yang dibayarkan melalui penghasilan pensiunan PNS suaminya dapat bermanfaat bagi pengobatannya.
"Dengan adanya JKN-KIS walaupun tidak sempat kemoterapi tapi untuk biaya pengobatan selama ini sudah dijamin dan tidak perlu ada keluar biaya lagi. Harapannya dapat diberikan kesembuhan," ungkapnya.
Tak sampai disitu, ia pun mengapresiasi upaya BPJS Kesehatan dalam memberikan kemudahan layanan pemberian informasi terkait JKN-KIS di rumah sakit melalui petugas BPJS SATU.
Ia pun berharap pelayanan JKN-KIS dapat terus ditingkatkan sehingga dapat terus menjadi kepercayaan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan yang mudah dan berkualitas sekalipun dimasa pandemi COVID-19.