Stok terus menurun, DPRD Kalteng ajak masyarakat tak takut donor darah

id Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Siti Nafsiah, Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Komisi III DPRD Kalteng, DPRD Kalimantan Tengah, DPRD

Stok terus menurun, DPRD Kalteng ajak masyarakat tak takut donor darah

Ilustrasi : donor darah. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww

Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III bidang kesehatan dan pendidikan DPRD Kalimantan Tengah Siti Nafsiah menyebut, stok darah di Palang Marah Indonesia, baik di provinsi maupun kabupaten/kota, terus mengalami penurunan akibat jumlah pendonor darah di wilayah ini terus mengalami penurunan sejak adanya pandemi COVID-19.

Sebenarnya masyarakat tidak perlu khawatir atau takut melakukan donor darah sekalipun ada pandemi COVID-19 karena tetap aman dan baik bagi tubuh, kata Nafsiah di Palangka Raya, Kamis.

"Di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, kebutuhan akan darah justru semakin meningkat. Jadi, kami mengajak masyarakat ayo donor darah," pintanya.

Nafsiah yang juga Sekretaris PMI Kalteng itu menegaskan bahwa seluruh darah diterima ataupun dikumpulkan PMI, sepenuhnya diberikan kepada masyarakat, khususnya orang-orang yang sedang mengalami sakit kanker, thalasemia, demam berdarah, kecelakaan hingga ibu-ibu melahirkan.

Dia mengatakan pengurus PMI di tingkat kabupaten/kota hingga provinsi se-Kalteng telah dan terus berupaya membangkitkan minat dan kemauan masyarakat melakukan donor darah. Di mana secara rutin menjalin komunikasi ke berbagai pihak agar berkenan melakukan donor darah secara rutin, mengoptimalkan sosialisasi dampak positif donor darah, serta lainnya.

"Kami juga secara rutin mengingatkan dan mengimbau para pendonor rutin, sudah waktunya untuk melakukan donor darah. Itu kami lakukan di PMI karena menginginkan stok darah di Kalteng benar-benar tersedia dan mampu memenuhi kebutuhan," ucapnya.

Baca juga: DPRD-Pemprov Kalteng telah setuju dua raperda jadi perda

Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Gunung Mas dan Katingan itu menjelaskan, PMI  pada dasarnya menerapkan prosedur rantai tertutup. Hal itu terlihat, jika golongan darah yang dibutuhkan kehabisan stok, maka yang membutuhkan darah diminta mencari orang yang bersedia melakukan donor darah.

Dia mengatakan para pendonor itulah nantinya sebagai pengganti dari kantong darah yang diambil dari PMI. Dan, apabila setelah selesai melaksanakan tranfusi, barulah petugas rumah sakit yang mengambil darah tersebut ke PMI.

"Kami kembali mengajak, ayo donor darah. Setetes dari darah kita, kehidupan bagi orang lain. Dengan donor darah, kita juga sehat dan yang lain mendapatkan kehidupan," demikian Nafsiah.

Baca juga: DPRD Kalteng minta penyaluran bansos COVID-19 diawasi secara ketat