Panen hilirisasi inovasi teknologi padi rawa dukung food estate di Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan panen dan temu lapang kegiatan hilirisasi inovasi padi rawa di Desa Terusan Mulya, Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas, Senin (9/8).
Program hilirisasi inovasi dan teknologi Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) oleh BPTP Kalteng, untuk mendukung pengembangan food estate yang merupakan program startegis nasional.
"Program ini merupakan salah satu program unggulan Balitbangtan dalam upaya mempercepat inovasi-inovasi hasil penelitian Balitbangtan," kata Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Kementerian Pertanian Fery F Munier di sela kegiatan.
Hingga pada akhirnya bisa dimanfaatkan maupun diadopsi oleh petani, agar berproduksi lebih baik dengan mengembangkan produk, baik berupa gabah maupun beras yang bermutu serta berkualitas.
Salah satu paket teknologi yang ditampilkan dalam demonstrasi usaha tani-nelayan berkelompok atau demfarm dalam kegiatan hilirisasi budidaya padi rawa tersebut, yakni teknologi budidaya padi “Raisa”.
Raisa yakni rawa intensif, super dan aktual mengadopsi beberapa teknologi pengelolaan lahan rawa yang telah dihasilkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Petanian.
Demfarm Raisa di wilayah tersebut memiliki luas sekitar 177 hektare pada dua kelompok tani (poktan) yaitu Poktan Muda Jaya dan Poktan Sidomulyo.
Teknologi Raisa yang dirilis pada 2018 ini telah diuji melalui demfarm di beberapa lokasi di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan, serta berhasil meningkatkan produktivitas padi lahan rawa pasang surut sebesar 13-20 persen bahkan pada saat off season atau akhir musim.
Kepala BPTP Kalteng Syamsuddin menambahkan, hilirisasi yang pihaknya lakukan di kawasan pengembangan food estate, juga upaya mendorong masyarakat untuk bersedia menjalin kerja sama atau kemitraan dengan Perum Bulog Drive Kalteng dalam penyerapan hasil panen.
"Kerja sama serap gabah dan beras diharapkan menjadi bagian suatu rangkaian dari pengelolaan food estate berbasis korporasi petani," jelasnya.
Sementara itu dalam panen perdana padi teknologi tersebut, turut dihadiri perwakilan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten setempat, hingga beberapa petani pelaksana kegiatan hilirisasi dan lainnya.
Program hilirisasi inovasi dan teknologi Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) oleh BPTP Kalteng, untuk mendukung pengembangan food estate yang merupakan program startegis nasional.
"Program ini merupakan salah satu program unggulan Balitbangtan dalam upaya mempercepat inovasi-inovasi hasil penelitian Balitbangtan," kata Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Kementerian Pertanian Fery F Munier di sela kegiatan.
Hingga pada akhirnya bisa dimanfaatkan maupun diadopsi oleh petani, agar berproduksi lebih baik dengan mengembangkan produk, baik berupa gabah maupun beras yang bermutu serta berkualitas.
Salah satu paket teknologi yang ditampilkan dalam demonstrasi usaha tani-nelayan berkelompok atau demfarm dalam kegiatan hilirisasi budidaya padi rawa tersebut, yakni teknologi budidaya padi “Raisa”.
Raisa yakni rawa intensif, super dan aktual mengadopsi beberapa teknologi pengelolaan lahan rawa yang telah dihasilkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Petanian.
Demfarm Raisa di wilayah tersebut memiliki luas sekitar 177 hektare pada dua kelompok tani (poktan) yaitu Poktan Muda Jaya dan Poktan Sidomulyo.
Teknologi Raisa yang dirilis pada 2018 ini telah diuji melalui demfarm di beberapa lokasi di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan, serta berhasil meningkatkan produktivitas padi lahan rawa pasang surut sebesar 13-20 persen bahkan pada saat off season atau akhir musim.
Kepala BPTP Kalteng Syamsuddin menambahkan, hilirisasi yang pihaknya lakukan di kawasan pengembangan food estate, juga upaya mendorong masyarakat untuk bersedia menjalin kerja sama atau kemitraan dengan Perum Bulog Drive Kalteng dalam penyerapan hasil panen.
"Kerja sama serap gabah dan beras diharapkan menjadi bagian suatu rangkaian dari pengelolaan food estate berbasis korporasi petani," jelasnya.
Sementara itu dalam panen perdana padi teknologi tersebut, turut dihadiri perwakilan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten setempat, hingga beberapa petani pelaksana kegiatan hilirisasi dan lainnya.