Tiga menteri pastikan kelancaran vaksinasi BPJAMSOSTEK di Bali
Palangka Raya (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi, dan Gubernur Bali Wayan Koster serta Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Anggoro Eko Cahyo memastikan kelancaran vaksinasi BPJAMSOSTEK di Denpasar, Bali.
"Vaksinasi di wilayah Provinsi Bali ini sudah sangat baik, dengan capaian di atas 90 persen sudah tervaksinasi, namun masih belum memperoleh hasil yang diharapkan," kata Menko Luhut melalui pernyataan tertulis yang diterima di Palangka Raya, Sabtu.
Luhut menyoroti dua kunci utama untuk mendukung program vaksinasi yang sudah sukses, yaitu Isolasi Terpadu (Isoter) dan membatasi kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah besar, khususnya di Provinsi Bali untuk kegiatan keagamaan.
Sementara itu, Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Anggoro menerangkan program vaksinasi ini merupakan yang kelima kalinya digelar oleh BPJAMSOSTEK dan sedikitnya 41.000 dosis vaksin yang telah disebarkan kepada masyarakat pekerja di Jakarta, Kabupaten Tangerang, Bandung, Kabupaten Karawang dan juga Denpasar.
"Kami telah menyelenggarakan vaksinasi di stasiun MRT, di pabrik, di sekolah, dan tentunya juga di kawasan industri. Target utama kami tentunya pekerja peserta BPJAMSOSTEK, keluarganya dan masyarakat umum," katanya.
Sekarang, lanjut dia, dengan dukungan DPRD dan Pemerintah Provinsi Bali, pihaknya menyelenggarakan vaksinasi di kota Denpasar dengan 2.000 dosis untuk masyarakat pekerja sektor pariwisata.
Kegiatan ini akan terus dilakukan di berbagai daerah di Indonesia oleh BPJAMSOSTEK dan bekerjasama dengan berbagai pihak dalam melaksanakan vaksinasi dengan tujuan untuk percepatan "herd immunity" atau kekebalan komunal, sehingga dapat segera mengembalikan produktivitas pekerja.
Anggoro juga kembali mengingatkan pentingnya menjadi peserta BPJAMSOSTEK. Selain mendapatkan perlindungan kerja, juga terdapat manfaat tambahan bagi peserta, seperti program vaksinasi ini.
"Kami juga berharap kegiatan hari ini dapat membantu para pekerja Bali segera kembali beraktivitas dengan produktif, sehingga menghidupkan lagi Bali sebagai destinasi wisata dunia," tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Pangkalan Bun, I Nyoman Hary Sujana mengatakan kegiatan ini dapat menjadi role model bagi sektor usaha lain yang belum tergerak mendaftarkan perusahaannya ke dalam program BPJAMSOSTEK.
“Kegiatan ini juga merupakan bukti bahwa perlunya sinergitas serta kolaborasi baik dari pemerintah daerah, BPJAMSOSTEK, dan stakeholder lainnya," katanya.
Bahwa, lanjut dia, dengan kolaborasi dan sinergi seperti ini dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan terlindungi oleh jaminan sosial ketenagakerjaan sesuai amanat undang-undang.
"Vaksinasi di wilayah Provinsi Bali ini sudah sangat baik, dengan capaian di atas 90 persen sudah tervaksinasi, namun masih belum memperoleh hasil yang diharapkan," kata Menko Luhut melalui pernyataan tertulis yang diterima di Palangka Raya, Sabtu.
Luhut menyoroti dua kunci utama untuk mendukung program vaksinasi yang sudah sukses, yaitu Isolasi Terpadu (Isoter) dan membatasi kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah besar, khususnya di Provinsi Bali untuk kegiatan keagamaan.
Sementara itu, Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Anggoro menerangkan program vaksinasi ini merupakan yang kelima kalinya digelar oleh BPJAMSOSTEK dan sedikitnya 41.000 dosis vaksin yang telah disebarkan kepada masyarakat pekerja di Jakarta, Kabupaten Tangerang, Bandung, Kabupaten Karawang dan juga Denpasar.
"Kami telah menyelenggarakan vaksinasi di stasiun MRT, di pabrik, di sekolah, dan tentunya juga di kawasan industri. Target utama kami tentunya pekerja peserta BPJAMSOSTEK, keluarganya dan masyarakat umum," katanya.
Sekarang, lanjut dia, dengan dukungan DPRD dan Pemerintah Provinsi Bali, pihaknya menyelenggarakan vaksinasi di kota Denpasar dengan 2.000 dosis untuk masyarakat pekerja sektor pariwisata.
Kegiatan ini akan terus dilakukan di berbagai daerah di Indonesia oleh BPJAMSOSTEK dan bekerjasama dengan berbagai pihak dalam melaksanakan vaksinasi dengan tujuan untuk percepatan "herd immunity" atau kekebalan komunal, sehingga dapat segera mengembalikan produktivitas pekerja.
Anggoro juga kembali mengingatkan pentingnya menjadi peserta BPJAMSOSTEK. Selain mendapatkan perlindungan kerja, juga terdapat manfaat tambahan bagi peserta, seperti program vaksinasi ini.
"Kami juga berharap kegiatan hari ini dapat membantu para pekerja Bali segera kembali beraktivitas dengan produktif, sehingga menghidupkan lagi Bali sebagai destinasi wisata dunia," tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Pangkalan Bun, I Nyoman Hary Sujana mengatakan kegiatan ini dapat menjadi role model bagi sektor usaha lain yang belum tergerak mendaftarkan perusahaannya ke dalam program BPJAMSOSTEK.
“Kegiatan ini juga merupakan bukti bahwa perlunya sinergitas serta kolaborasi baik dari pemerintah daerah, BPJAMSOSTEK, dan stakeholder lainnya," katanya.
Bahwa, lanjut dia, dengan kolaborasi dan sinergi seperti ini dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan terlindungi oleh jaminan sosial ketenagakerjaan sesuai amanat undang-undang.