Teras: 11 sungai besar di Kalteng potensial dikembangkan perikanan
Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang menilai bahwa 11 sungai besar beserta 26 rawa dan danau yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah, perlu dimanfaatkan oleh pemerintah pusat bersama pemerintah daerah serta berbagai pihak dalam mengembangkan sektor budidaya perikanan.
Penilaian itu disampaikan Teras Narang pada saat membuka webinar bertema Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Darat Berkelanjutan di Kalteng, sekaligus menyaksikan penandatanganan kerja sama Stasiun KIPM Palangka Raya dengan Fakultas Perikanan Universitas Kristen Palangka Raya, Selasa.
"Potensi 11 sungai besar dan rawa itu hendaknya dijadikan momentum membangkitkan potensi perekonomian yang tertidur. Terlebih, hadirnya program food estate yang diniatkan memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan kita," ucapnya.
Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu pun mengapresiasi adanya kerja sama Stasiun KIPM Palangka Raya dengan Fakultas Perikanan Unkrip. Sebab, bagi dirinya, kerjasama itu momentum baik bagi pengembangan sektor perikanan, khususnya perikanan darat di Kalteng.
Teras Narang mengatakan, BKIPM sebagai badan yang berperan memastikan kesehatan ikan serta memberikan jaminan mutu pada produk perikanan, mempunyai kepentingan bersama banyak pihak untuk menjaga sektor perikanan. Termasuk mengembangkan potensi perikanan di seluruh Indonesia, terkhusus Kalteng.
"Semoga dengan kerja sama ini, berbagai tantangan maupun masalah, dapat diurai yang pada akhirnya mendukung peningkatan potensi perikanan. Sungai besar beserta rawa dan danau punyang ada di Kalteng pun bisa lebih optimal dimanfaatkan,"" ucapnya.
Baca juga: Teras beri pandangan terkait kelanjutan pemindahan Ibu Kota Negara
Menurut senator asal Kalimantan Tengah itu, kesadaran akan adanya era disrupsi dan shifting yang kian cepat di era pandemi, mesti mendorong hadirnya inovasi. Memperkuat penyuluhan serta pembudi daya ikan, memperdalam wawasan agribisnis di kalangan pelaku usaha, menghadirkan regenerasi pelaku usaha perikanan di kalangan muda, hingga menghadirkan teknologi perikanan tepat guna.
Dia mengatakan sudah bukan lagi eranya membangun sektor perikanan dengan cara biasa atau business as usual. Sekarang ini sudah mesti bergerak dengan cara tak biasa atau business not as usual, termasuk perlunya langkah kreatif dan inovasi serta sinergi.
"Kerja sama Stasiun KIPM Palangka Raya dan Fakultas Perikanan Unkrip ini harapannya bisa jadi titik awal, terlebih dalam memperkuat kedaulatan pangan kita. Memajukan Kalteng serta bangsa Indonesia," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang dukung kebijakan Gubernur Kalteng terkait HTI
Baca juga: Teras: Internet jadikan reses DPD di masa PPKM semakin efektif
Penilaian itu disampaikan Teras Narang pada saat membuka webinar bertema Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Darat Berkelanjutan di Kalteng, sekaligus menyaksikan penandatanganan kerja sama Stasiun KIPM Palangka Raya dengan Fakultas Perikanan Universitas Kristen Palangka Raya, Selasa.
"Potensi 11 sungai besar dan rawa itu hendaknya dijadikan momentum membangkitkan potensi perekonomian yang tertidur. Terlebih, hadirnya program food estate yang diniatkan memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan kita," ucapnya.
Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu pun mengapresiasi adanya kerja sama Stasiun KIPM Palangka Raya dengan Fakultas Perikanan Unkrip. Sebab, bagi dirinya, kerjasama itu momentum baik bagi pengembangan sektor perikanan, khususnya perikanan darat di Kalteng.
Teras Narang mengatakan, BKIPM sebagai badan yang berperan memastikan kesehatan ikan serta memberikan jaminan mutu pada produk perikanan, mempunyai kepentingan bersama banyak pihak untuk menjaga sektor perikanan. Termasuk mengembangkan potensi perikanan di seluruh Indonesia, terkhusus Kalteng.
"Semoga dengan kerja sama ini, berbagai tantangan maupun masalah, dapat diurai yang pada akhirnya mendukung peningkatan potensi perikanan. Sungai besar beserta rawa dan danau punyang ada di Kalteng pun bisa lebih optimal dimanfaatkan,"" ucapnya.
Baca juga: Teras beri pandangan terkait kelanjutan pemindahan Ibu Kota Negara
Menurut senator asal Kalimantan Tengah itu, kesadaran akan adanya era disrupsi dan shifting yang kian cepat di era pandemi, mesti mendorong hadirnya inovasi. Memperkuat penyuluhan serta pembudi daya ikan, memperdalam wawasan agribisnis di kalangan pelaku usaha, menghadirkan regenerasi pelaku usaha perikanan di kalangan muda, hingga menghadirkan teknologi perikanan tepat guna.
Dia mengatakan sudah bukan lagi eranya membangun sektor perikanan dengan cara biasa atau business as usual. Sekarang ini sudah mesti bergerak dengan cara tak biasa atau business not as usual, termasuk perlunya langkah kreatif dan inovasi serta sinergi.
"Kerja sama Stasiun KIPM Palangka Raya dan Fakultas Perikanan Unkrip ini harapannya bisa jadi titik awal, terlebih dalam memperkuat kedaulatan pangan kita. Memajukan Kalteng serta bangsa Indonesia," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang dukung kebijakan Gubernur Kalteng terkait HTI
Baca juga: Teras: Internet jadikan reses DPD di masa PPKM semakin efektif