Banjir telan seorang balita di Palangka Raya
Palangka Raya (ANTARA) - Banjir yang terjadi di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah menelan seorang balita berjenis kelamin laki-laki berumur empat tahun yang tinggal di Kecamatan Pahandut.
Kapolsek Pahandut AKP Erwin Togar Haasian Situmorang di Palangka Raya, Kamis, mengatakan, peristiwa yang sempat menggemparkan warga yang tinggal di kawasan padat penduduk itu terjadi sekitar pukul 08.45 WIB.
"Kejadian yang mengakibatkan seorang balita meninggal dunia tersebut murni karena tengelam," kata Erwin di Palangka Raya.
Dijelaskan Kapolsek Pahandut, sebelum ditemukan sang ibu berinisial NR (27) itu, sekitar pukul 06.45 WIB keluar rumah untuk berbelanja dan sang ayah berinisial ZA (33) juga berangkat bekerja ke Desa Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau.
Saat ditinggalkan kedua orang tuanya itu, korban seorang diri di dalam rumah dalam kondisi terlelap tidur.
Ketika ibunya masuk kedalam rumah, pihaknya panik melihat anak laki-lakinya yang saat ditinggal berbelanja tidak ada di tempat tidurnya. Saat itu juga ibunya langsung mencari di sekitar rumah dan tidak ketemu.
Ketika melihat pintu bagian belakang rumah dalam kondisi terbuka dan ada alat pancingan, ibunya langsung mendekati pintu tersebut.
Alangkah terkejutnya ketika melihat jenazah anaknya dalam kondisi mengapung di kolong rumah yang saat itu sekitar rumah korban sedang dilanda banjir.
"Melihat anaknya dalam kondisi mengambang si ibu langsung melompat untuk menyelamatkan anaknya. Kemudian dibantu tetangganya korban dilarikan ke RS TNI-AD, namun nyawanya sudah tidak bisa tertolong lagi," bebernya.
Ditambahkan Erwin, korban rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Jalan Telawang Raya Kelurahan Tanjung Pinang setelah shalat Ashar.
"Kedua orangtua korban juga tidak keberatan atas kejadian ini dan ikhlas menerimanya, sebab kejadian tersebut murni karena musibah," demikian Erwin Togar Haasian Situmorang.
Kapolsek Pahandut AKP Erwin Togar Haasian Situmorang di Palangka Raya, Kamis, mengatakan, peristiwa yang sempat menggemparkan warga yang tinggal di kawasan padat penduduk itu terjadi sekitar pukul 08.45 WIB.
"Kejadian yang mengakibatkan seorang balita meninggal dunia tersebut murni karena tengelam," kata Erwin di Palangka Raya.
Dijelaskan Kapolsek Pahandut, sebelum ditemukan sang ibu berinisial NR (27) itu, sekitar pukul 06.45 WIB keluar rumah untuk berbelanja dan sang ayah berinisial ZA (33) juga berangkat bekerja ke Desa Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau.
Saat ditinggalkan kedua orang tuanya itu, korban seorang diri di dalam rumah dalam kondisi terlelap tidur.
Ketika ibunya masuk kedalam rumah, pihaknya panik melihat anak laki-lakinya yang saat ditinggal berbelanja tidak ada di tempat tidurnya. Saat itu juga ibunya langsung mencari di sekitar rumah dan tidak ketemu.
Ketika melihat pintu bagian belakang rumah dalam kondisi terbuka dan ada alat pancingan, ibunya langsung mendekati pintu tersebut.
Alangkah terkejutnya ketika melihat jenazah anaknya dalam kondisi mengapung di kolong rumah yang saat itu sekitar rumah korban sedang dilanda banjir.
"Melihat anaknya dalam kondisi mengambang si ibu langsung melompat untuk menyelamatkan anaknya. Kemudian dibantu tetangganya korban dilarikan ke RS TNI-AD, namun nyawanya sudah tidak bisa tertolong lagi," bebernya.
Ditambahkan Erwin, korban rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Jalan Telawang Raya Kelurahan Tanjung Pinang setelah shalat Ashar.
"Kedua orangtua korban juga tidak keberatan atas kejadian ini dan ikhlas menerimanya, sebab kejadian tersebut murni karena musibah," demikian Erwin Togar Haasian Situmorang.