Cegah kejahatan siber dengan melindungi data pribadi

id Literasi digital, indonesia makin cakap digital, siberkreasi, kominfo, kapuas, kalteng, kalimanyan tengah

Cegah kejahatan siber dengan melindungi data pribadi

Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kapuas, Jumat, (24/9/2021). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Masyarakat yang aktif di ruang digital seperti media sosial harus berhati-hati dalam menyebar data pribadi, untuk menjaga privasi agar tidak terganggu maupun mencegah dampak negatif lainnya.

Civitas Akademika FMIPA Universitas Palangka Raya Made Dirgantara saat menjadi narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kapuas, Kalimantan Tengah, Jumat, mengatakan, menjaga data pribadi sangat penting utamanya untuk mencegah kejahatan siber.

"Apabila seseorang tidak menjaga data pribadi dengan baik, maka berbagai dampak negatif bisa terjadi," jelasnya.

Seperti kata kunci pada aplikasi atau sejenisnya milik kita bisa terbongkar, dibuatnya akun pinjaman daring atau online oleh oknum secara diam-diam, profiling untuk target politik atau iklan di medsos, serta bobol layanan lainnya.

Adapun jenis-jenis data pribadi yang harus dilindungi, untuk yang bersifat umum seperti nama lengkap, jenis kelamin, kewarganegaraan, agama, serta data pribadi yang bisa dikombinasikan untuk mengidentifikasi seseorang.

Sedangkan data pribadi yang sifatnya spesifik, yaitu data dan informasi kesehatan, data biometrik, data genetika, kehidupan atau orientasi seksual, pandangan politik, catatan kejahatan, data anak, data keuangan pribadi, serta data lain sesuai peraturan perundang-undangan.

Lebih lanjut Made memaparkan, beberapa cara atau langkah dapat dilakukan untuk menjaga privasi data pribadi yang dimiliki seseorang di ruang digital.

"Salah satunya mengganti password pada sebuah aplikasi atau lainnya yang digunakan secara berkala," terangnya.

Kemudian jangan membuka link dalam email, SMS, atau kanal lain yang dikirim oleh pihak yang dianggap mencurigakan, berhenti memakai wifi gratis sembarangan, serta memastikan saat memberikan data yang benar kepada pihak yang memang tepat.

"Melakukan pengecekkan ganda setiap transaksi, hingga selalu biasakan membaca syarat maupun ketentuan dalam setiap aplikasi," ungkapnya.

Diharapkan melalui peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang menjaga keamanan data pribadi ini, masyarakat yang menjadi korban atau dirugikan oleh oknum di ruang digital bisa semakin ditekan.

Untuk itulah pemerintah berupaya mendorong masyarakat agar semakin cakap atau terampil digital, sehingga bisa mengoptimalkan pemanfaatan ruang digital, termasuk mencegah berbagai kerugian yang bisa ditimbulkan.