Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia menempatkan sektor minyak dan gas bumi atau migas sebagai andalan untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri, bahkan hingga tahun 2050.
"Migas masih mendominasi pemenuhan energi di dalam negeri," kata Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan angka realisasi Rencana Umum Energi Nasional atau RUEN tahun 2020 persentase penggunaan minyak dan gas bumi dalam kebijakan energi berada pada angka 50,8 persen.
Angka mengindikasikan lebih dari separuh pemenuhan energi dalam negeri masih dipenuhi sektor minyak dan gas bumi.
Bergeser ke tahun 2025, pemerintah menargetkan dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan RUEN bahwa kontribusi minyak dan gas bumi berada pada angka 47 persen.
Baca juga: Medco E&P rehabilitasi aliran sungai di Murung Raya
Jumlah itu masih lebih besar ketimbang batu bara yang ditargetkan berada pada angka 30 persen dan energi baru terbarukan sebesar 23 persen.
Djoko mengungkapkan kontribusi minyak dan gas bumi masih tinggi pada 2050 dengan porsi 44 persen. Sedangkan batu bara hanya 25 persen dan energi baru terbarukan sebesar 31 persen.
Dalam memaksimalkan potensi minyak dan gas bumi, pemerintah memiliki program untuk membangun kilang guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri terhadap bahan bakar minyak dan elpiji.
Saat ini, pemerintah sedang melakukan revitalisasi kilang atau Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan dan kilang baru di Tuban agar bisa memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri.
"Pada saat yang sama juga pemerintah terus meningkatkan energi baru terbarukan agar supaya apabila fosil terganggu, maka energi baru terbarukan bisa menggantikannya," ujar Djoko.
Pemerintah telah menetapkan target ambisius terkait produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan produksi gas sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
Penetapan target itu sebagai upaya meningkatkan produksi minyak dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan kilang guna mencapai kemandirian dan ketahanan energi nasional.
Berita Terkait
Disdukcapil Kobar upayakan layanan sesuai kebutuhan publik
Jumat, 15 November 2024 8:13 Wib
Pemkab Seruyan diminta perhatikan kebutuhan alsintan
Rabu, 6 November 2024 14:18 Wib
Pj Bupati pastikan harga bahan pokok di Gumas terjaga
Sabtu, 2 November 2024 16:52 Wib
Legislator Kalteng minta pemerintah lebih serius penuhi kebutuhan masyarakat
Senin, 7 Oktober 2024 17:32 Wib
Warga Bartim senang harga sejumlah kebutuhan pokok alami penurunan
Minggu, 29 September 2024 15:55 Wib
DPRD Seruyan minta pemerintah lebih teliti data kebutuhan obat
Jumat, 27 September 2024 9:44 Wib
Rancangan Teknokratik RPJMD gambarkan kebutuhan pembangunan di Lamandau
Jumat, 27 September 2024 8:39 Wib
TNI AD bantu penuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Kalteng
Kamis, 26 September 2024 14:03 Wib