Pemkab Bartim pantau simulasi PTM terbatas

id Pemkab bartim, ptm terbatas bartim, tamiang layang, bpbd bartim, riza rahmadi, kalteng, kalimantan tengah

Pemkab Bartim pantau simulasi PTM terbatas

Kepala Pelaksana BPBD Bartim Riza Rahmadi (kedua kiri) bersama anggota DPRD dan pihak SMPN 1 Karusen Janang usai pemantauan simulasi pembelajaran tatap muka di Desa Dayu, Kecamatan Karusen Janang, Senin, (18/10). (ANTARA/HO-BPBD Bartim)

Simulasi PTM terbatas menekankan pada penerapan protokol kesehatan yang ketat demi menghindari penularan COVID-19 di lingkungan sekolah

Tamiang Layang (ANTARA) - Setiap satuan pendidikan di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah diwajibkan menaati protokol kesehatan dalam pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

“Hari ini yang kami pantau protokol kesehatan di beberapa sekolah di Kecamatan Karusen Janang yang sudah melaksanakan simulasi PTM,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bartim Riza Rahmadi di Tamiang Layang, Senin.

Menurutnya, pemantauan untuk melihat sampai sejauh mana kesiapan sekolah-sekolah dengan adanya pembelajaran tatap muka terbatas dan diharapkan protokol kesehatan menjadi budaya saat masuk dan di dalam sekolah.

Secara umum protokol kesehatan yang diterapkan di sekolah masih sama seperti protokol kesehatan 5M yang dianjurkan oleh pemerintah selama ini yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Pemantauan simulasi PTM secara serentak itu bersama Pabung 1012 Buntok Mayor Tubagus dan tiga anggota DPRD Bartim yakni Raran, Roma Analta dan Rida Heryani. Pihaknya mengharapkan pihak sekolah sungguh-sungguh menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, sesuai dengan yang sudah ditentukan pemerintah.

Dia juga meminta semua sekolah mengawasi sekaligus memeriksa kesehatan para pelajar saat masuk sekolah. Pengaturan kedatangan dan kepulangan pelajar juga perlu dimatangkan.

“Simulasi PTM terbatas menekankan pada penerapan protokol kesehatan yang ketat demi menghindari penularan COVID-19 di lingkungan sekolah,” jelas Riza.

Ia mengakui hasilnya cukup memuaskan. Simulasi pembelajaran tatap muka sudah menerapkan protokol kesehatan yang baik dan diharapkan penerapan protokol kesehatan di saat simulasi menjadi budaya PTM terbatas selanjutnya dalam situasi pandemi COVID-19.

“Pemantauan akan terus berlanjut hingga pelaksanaan PTM terbatas,” terangnya.