Pentingnya memahami budaya digital bagi masyarakat
Palangka Raya (ANTARA) - Budaya digital merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan serta nilai Pancasila maupun Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
"Area dan indikator kompetensi budaya digital, yakni pengetahuan dasar nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital dalam kehidupan berbudaya, berbangsa dan bernegara," kata Narsum Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kotawaringin Barat, Yanti Dwi Astuti, Kamis.
Dijelaskannya sebagai upaya mewujudkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital, maka diperlukan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di ruang digital, hingga memproduksi serta mendistribusikan konten yang berlandaskan keduanya di ruang digital.
"Juga berpartisipasi dan berkolaborasi aktif menumbuhkembangkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di ruang digital," terang Dosen Ilkom UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut.
Ia menjelaskan, apabila masyarakat tidak memahami dengan baik nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, maka tidak akan mampu memahami batasan kebebasan berekspresi dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik atau provokasi yang mengarah pada perpecahan di ruang digital.
Selanjutnya tidak mampu membedakan keterbukaan informasi publik dengan pelanggaran privasi di ruang digital, hingga tidak bisa membedakan misinformasi, disinformasi dan malinformasi.
Untuk itu, menurutnya, sangatlah penting bagi masyarakat untuk bisa memahami budaya digital atau 'digital culture' dengan baik.
Sementara itu dalam webinar ini, turut hadir narasumber lainnya seperti guru SMA Negeri 1 Pangkalan Bun Heri Mursito, Kasi Humas Polres Kotawaringin Barat Dwi Gatot Asmoro, serta seorang konten kreator Bella Citra.
Masing-masing dari mereka membahas berbagai hal berbeda, mulai dari kecakapan digital, etika digital, budaya digital, hingga keamanan digital. Selain itu kegiatan ini juga turut dibuka oleh Bupati Kobar Nurhidayah.
"Area dan indikator kompetensi budaya digital, yakni pengetahuan dasar nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital dalam kehidupan berbudaya, berbangsa dan bernegara," kata Narsum Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kotawaringin Barat, Yanti Dwi Astuti, Kamis.
Dijelaskannya sebagai upaya mewujudkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital, maka diperlukan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di ruang digital, hingga memproduksi serta mendistribusikan konten yang berlandaskan keduanya di ruang digital.
"Juga berpartisipasi dan berkolaborasi aktif menumbuhkembangkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di ruang digital," terang Dosen Ilkom UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut.
Ia menjelaskan, apabila masyarakat tidak memahami dengan baik nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, maka tidak akan mampu memahami batasan kebebasan berekspresi dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik atau provokasi yang mengarah pada perpecahan di ruang digital.
Selanjutnya tidak mampu membedakan keterbukaan informasi publik dengan pelanggaran privasi di ruang digital, hingga tidak bisa membedakan misinformasi, disinformasi dan malinformasi.
Untuk itu, menurutnya, sangatlah penting bagi masyarakat untuk bisa memahami budaya digital atau 'digital culture' dengan baik.
Sementara itu dalam webinar ini, turut hadir narasumber lainnya seperti guru SMA Negeri 1 Pangkalan Bun Heri Mursito, Kasi Humas Polres Kotawaringin Barat Dwi Gatot Asmoro, serta seorang konten kreator Bella Citra.
Masing-masing dari mereka membahas berbagai hal berbeda, mulai dari kecakapan digital, etika digital, budaya digital, hingga keamanan digital. Selain itu kegiatan ini juga turut dibuka oleh Bupati Kobar Nurhidayah.