Palangka Raya (ANTARA) - Masyarakat dapat memanfaatkan ruang digital untuk menunjang berbagai aktivitas sehari-hari dalam kehidupannya, baik untuk kepentingan pendidikan, pekerjaan dan lainnya.
Salah satunya yaitu mengenalkan budaya yang dimiliki Indonesia melalui ruang digital, kata salah satu konten kreator Bella Putri dalam Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Palangka Raya, Rabu.
"Dengan turut berpartisipasi mengenalkan budaya Indonesia di ruang digital, kita akan menerima banyak manfaat," katanya.
Diantaranya manfaat berupa nilai ekonomi, kedatangan turis, pertahanan yakni mencegah klaim budaya oleh pihak lain, hingga sebagai alat pemersatu atau integrasi bangsa.
Untuk itu, sebelum berpartisipasi mengenalkan budaya di ruang digital, masyarakat harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami budaya yang dimiliki.
"Budaya sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia yang terbentuk dalam kehidupan masyarakat," jelasnya.
Masyarakat dan budaya yang tak pernah terpisahkan pun akhirnya membentuk budaya digital yang baru dalam berinteraksi di era internet. Budaya mencakup banyak hal, seperti kuliner khas, adat istiadat, wisata, bahasa, perilaku, serta lainnya.
"Tahapan mengenalkan budaya di ruang digital, mulai dari mempelajari, mempromosikan dan membagikan, 'branding', kolaborasi hingga fasilitator," terangnya.
Semua itu dapat dilakukan di ruang digital yakni media sosial. Media sosial memiliki peranan besar dalam menyebarkan budaya, serta untuk menarik atau mengajak orang lain agar turut mengenali budaya, sehingga bisa menikmati dan membanggakannya.
"Saya pun memiliki sejumlah pengalaman di ruang digital dalam memperkenalkan budaya, baik konten berupa foto dan lainnya," terangnya.
Diharapkan pemanfaatan ruang digital oleh masyarakat bisa lebih dimaksimalkan lagi, baik sebagai sarana mengenalkan budaya, maupun kegiatan lainnya.
Turut hadir narasumber lain dalam webinar ini, seperti Ketua DPD KNPI Kalteng Rahmad Handoko, Ketua NUcare Shofiyul Huda, serta IT security enthusiast Doddy Teguh Yuwono. Mereka membahas ragam materi, mulai dari kecakapan digital, keamanan digital, etika digital, serta budaya digital.