Pemkab Seruyan perkuat sinergi dalam pelestarian kawasan mangrove

id Pemkab seruyan, pesisir seruyan, dlh seruyan, mangrove, kuala pembuang, abrasi, pantai, priyo widagdo, kalteng

Pemkab Seruyan perkuat sinergi dalam pelestarian kawasan mangrove

ILUSTRASI-Masyarakat menanam mangrove. (ANTARA/HO-BRGM)

Kuala Pembuang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, bersinergi bersama pemangku kepentingan lainnya dalam upaya pemulihan kawasan mangrove di wilayah pesisir.

Sinergi dengan semua pihak perlu dibangun agar memudahkan dalam pemulihan kawasan mangrove di Seruyan, kata Kepala DLH Seruyan Priyo Widagdo di Kuala Pembuang, Kamis.

"Karena tempat kita merupakan daerah pesisir sehingga pelestarian mangrove ini sangat penting,” jelasnya.

Dia mengatakan, dengan adanya kerja sama semua pihak dalam upaya pemulihan dan pengelolaan kawasan mangrove di Seruyan, dirinya meyakini pelestariannya akan semakin berkembang karena semuanya dilibatkan.

Adapun sinergi yang dimaksud tersebut, mulai dari pemerintah, masyarakat, maupun  lembaga lain. Semuanya sangat diperlukankan sehingga pengelolaan kawasan mangrove dapat berhasil.

Dia mencontohkan seperti yang selama ini dijalankan dengan melibatkan peran dari Rimba Raya Conservation (RRC) dan Balai Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) Wilayah II Kuala Pembuang dalam upaya pelestarian kawasan mangrove.

“Selain itu, perlu dukungan dari berbagai pihak. Peran masyarakat sekitar juga sangat penting untuk bersama-sama melakukan upaya pelestarian hutan mangrove,“ ucapnya.


Lanjut dia, apabila seluruh pihak menyadari pentingnya keberadaan kawasan mangrove, maka dipastikan upaya pemulihan mangrove di pesisir Seruyan akan terwujud secara maksimal.

Dia menambahkan, keberadaan kawasan mangrove sangat penting untuk mencegah terjadinya abrasi yang saat ini terus terjadi. Maka untuk mencegahnya, pelestarian mangrove harus terus digalakkan.

“Seperti yang kita ketahui bersama hutan mangrove ini bisa mencegah terjadinya abrasi dan tidak hanya itu, habitat lainnya juga bisa hidup seperti halnya kepiting bakau dan jenis lainnya,” demikian Priyo.