Karawang (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menyampaikan solusi dalam mengatasi banjir di wilayah Kalimantan dengan mempertahankan kawasan hutan dan memperketat izin.
"Tetapi semuanya harus dibarengi dengan nota kesepakatan bersama untuk memperbaiki tata ruang di Kalimantan," kata Dedi dalam sambungan telepon di Karawang, Rabu.
Ia meminta agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) jujur dalam mengungkapkan hal sebenarnya tentang penyebab banjir di Kalimantan.
"Kami meminta KLHK jujur mengenai kondisi Kalimantan yang sakit akibat masifnya alih fungsi hutan yang menjadi perkebunan atau lokasi tambang. Kita akui saja kalau memang sakit, jangan dibikin argumentasi yang lain,” katanya,
Ia menyampaikan, selama ini KLHK selalu menyampaikan argumentasi akademis yang sebenarnya penyebab banjir sebenarnya sudah diketahui oleh publik. Salah satunya adalah sedimentasi sungai akibat hutan gundul.
“Panjang sungai dari dulu sampai sekarang tidak berubah, yang berubah lebar dan kedalamannya. Lebar dan kedalaman sungai itu dipengaruhi sedimentasi akibat penebangan hutan. KLHK kalau tidak jujur terus mengemukakan jawaban, sampai kapanpun ini tidak akan selesai masalahnya,” katanya.
Atas hal tersebut, ia menyampaikan agar KLHK membuka semua data yang ada mulai dari luas hutan, luas penambangan hingga luas hutan yang kini menjadi gundul.
“Menurut saya lebih baik bicara jujur. Kalau mengalami pengurangan kawasan hutan yang berdampak pada tidak ada lagi air yang mampu tertampung oleh kawasan hutan, airnya cepat mengalir, berapa kawasan mengalami penurunan, berapa yang menjadi penambangan. Kemudian kemukakan solusinya apa,” kata Dedi.
Disampaikan bahwa dari tahun ke tahun, pemerintah seakan-akan tidak pernah memberikan solusi terkait banjir dan kerap menyalahkan curah hujan atau hal lainnya. Tidak pernah jujur mengenai kondisi perubahan yang ada.
“Saya ingin dari dulu pemerintah jujur. Bicara Kalimantan apa yang harus kita lindungi, kawasan hutan berapa lagi, kunci langsung. Kalau bicara curah hujan belum kok, karena biasanya itu terjadi Januari-Februari. Kembalilah pada ilmu akademik yang independen. Harus netral,” katanya.
Berita Terkait
Ketum PSSI Erick Thohir adakan pertemuan dengan pemain keturunan Indonesia
Sabtu, 13 April 2024 14:31 Wib
Imigrasi Palangka Raya catat ada 11 WNA di Bartim
Selasa, 31 Oktober 2023 23:27 Wib
Dedi Mulyadi sebut duet Prabowo-Gibran jadi 'perkawinan' dua generasi
Kamis, 12 Oktober 2023 17:35 Wib
Dedi Mulyadi ungkap kejanggalan penyekapan warga Purwakarta di Kamboja
Senin, 25 September 2023 12:31 Wib
Kapolres Temanggung minta maaf terkait penanganan anak bakar sekolahnya
Selasa, 4 Juli 2023 14:29 Wib
Dedi Mulyadi mundur dari Golkar, maju bacaleg dari Gerindra?
Sabtu, 13 Mei 2023 12:39 Wib
Imigrasi Palangka Raya berbagi Takjil buka puasa
Minggu, 2 April 2023 13:36 Wib
Dedi Mulyadi sebut pengajuan dana desa Rp300 triliun wajar
Senin, 20 Maret 2023 13:29 Wib