Palangka Raya (ANTARA) - Dua anak buah mapal (ABK) tugboat penarik tongkang bermuatan batu split asal Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur dinyatakan hilang di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
"Kecelakaan air itu melibatkan satu motoris dan empat ABK tugboat yang hendak mempersiapkan proses sandar di pelabuhan PT. Karya Halim Sampoerna yang berada di wilayah Pahandut Seberang," kata Kepala Wilayah Kerja Bukit Pinang, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Pulang Pisau, Wiwin Iriani Hasanuddin di Palangka Raya, Jumat
Dia mengatakan, dua ABK yang hilang itu diketahui bernama Slamet Hariyadi (26) dan Daffa Kholisa Rozaq (20) setelah kelotok yang mereka tumpangi tenggelam sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat kejadian, para ABK naik kelotok dari tugboat menuju ke tongkang yang sedang tambat tidak jauh dari tugboat. Namun ketika mendekati tongkang, kelotok yang mereka tumpangi itu dihantam oleh arus, sehingga kapal terbalik dan tenggelam.
"Tiga penumpang selamat dengan cara berenang. Sedangkan dua orang lainnya hilang dan masih dalam proses pencarian," ucapnya.
Wiwin juga menuturkan, saat menumpangi kelotok ABK diketahui tidak menggunakan jaket pengaman. Hal itu membuat mereka sangat berisiko jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Status empat ABK itu yakni juru mudi di Tugboat Blue Whale XXVII. Kejadian ini diduga karena mereka memandang enteng Sungai Kahayan karena terlihat kecil, sehingga mereka mengabaikan keselamatan.
"Semua bisa berenang, namun karena panik bisa saja menyebabkan dua orang ABK tugboat tersebut tenggelam dan kini belum ditemukan," ungkapnya.
Di lokasi yang sama, Kasubsi Sumber Daya Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Palangka Raya, Sarjito, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang berupaya melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: Pemkot diminta lakukan pencegahan varian Omicron masuk Palangka Raya
Tim Gabungan dalam pencarian tersebut, menyisir area dari lokasi kejadian kurang lebih satu hingga tiga mil menuju arah hilir. Hal itu lantaran arus air hanya searah, tidak dalam kondisi pasang surut.
Pencarian dilakukan dengan cara menyisir sepanjang sungai hingga menjelang senja. Penyelaman tidak bisa dilakukan karena kondisi DAS Kahayan saat ini keruh dan arus cukup deras.
"Kami lakukan pencarian sampai senja. Kemudian kami akan lakukan pemantauan di sekitar lokasi dan dilanjutkan besok. Apabila ada warga sekitar yang melihat dua orang tersebut, nantinya diharapkan segera melapor ke kami untuk ditindaklanjuti," pesannya kepada warga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian ini juga sudah ditangani Satreskrim Polresta Palangka Raya. Saat ini tim penyidik mengumpulkan data serta saksi mata terkait peristiwa tersebut.
Sementara itu tiga orang ABK yang dinyatakan selamat dalam kecelakaan air tersebut, kini berada di rumah sakit yang ada di kota setempat dan menjalani perawatan oleh tenaga medis.
Baca juga: Dishub perketat pengawasan perbatasan Palangka Raya selama Nataru
Berita Terkait
Lima perompak sekap 14 ABK di perbatasan Kalteng-Kalsel
Rabu, 25 September 2024 15:41 Wib
Pj Bupati Pulang Pisau: Anak berkebutuhan khusus miliki hak sama
Jumat, 2 Agustus 2024 6:17 Wib
Bunda PAUD Lamandau: ABK miliki hak berupa ruang belajar yang setara
Senin, 10 Juni 2024 13:43 Wib
Disdik Palangka Raya dan UMPR kolaborasi vokasi guru untuk pendampingan ABK
Senin, 3 Juni 2024 14:04 Wib
Polda Kalteng: Tiga ABK tewas, delapan masih hilang
Selasa, 14 Mei 2024 15:05 Wib
Tiga ABK korban tugboat terbakar di Barsel alami luka bakar
Senin, 13 Mei 2024 13:22 Wib
Delapan ABK diduga korban TPPO melapor ke Bareskrim
Kamis, 9 Mei 2024 15:27 Wib
Disdik Palangka Raya-UMPR kerja sama vokasi guru pada pendampingan ABK
Rabu, 24 April 2024 16:00 Wib