Kali pertama, peneliti Mesir menyingkap mumi Raja Amenhotep I secara digital
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah peneliti Mesir "menyingkap" mumi Raja Amenhotep I secara digital untuk pertama kalinya sehingga mengungkap sejumlah rahasia tentang firaun yang memimpin Mesir dari 1525 hingga 1504 SM itu.
Para peneliti menggunakan teknologi sinar x canggih, pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan), serta program perangkat lunak komputer mutakhir untuk "membuka" topeng mumi Raja Amenhotep I secara digital melalui metode yang aman dan non-invasif tanpa menyentuh mumi tersebut, demikian pernyataan pakar Mesir, Zahi Hawass, pada Selasa (28/12).
Tim peneliti, yang juga beranggotakan Sahar Saleem, seorang profesor radiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Kairo sekaligus ahli radiologi kepurbakalaan, untuk pertama kalinya mengungkap "wajah, usia, maupun kondisi kesehatan Raja Amenhotep I, serta beberapa rahasia tentang mumifikasi dan penguburan kembali yang unik dari mumi tersebut," jelas Hawass.
Analisis digital menunjukkan bahwa wajah Amenhotep I mirip dengan wajah sang ayah, Ahmose I.
Amenhotep I diyakini berada dalam kondisi kesehatan yang baik saat meninggal di usia 35 tahun, karena tidak tampak ada penyakit atau cedera pada mumi yang menunjukkan penyebab kematiannya.
Hasil CT scan ini menunjukkan tengkorak Firaun Mesir Amenhotep I dan topeng wajahnya. Para peneliti Mesir "secara digital menyingkap" mumi Raja Amenhotep I untuk pertama kalinya, mengungkap banyak rahasia tentang firaun yang memimpin Mesir dari 1525 hingga 1504 SM itu. (Xinhua/Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir
Tidak seperti kebanyakan raja di kerajaan-kerajaan modern yakni Tutankhamun dan Ramses II yang otaknya diambil kemudian diganti bahan-bahan pembalseman dan resin yang dimasukkan ke dalam tengkorak, otak Raja Amenhotep I tidak diambil selama proses mumifikasi, jelas pernyataan itu.
Mumi Amenhotep I ditemukan pada 1881 di kawasan rahasia kerajaan di Deir-el Bahri di Luxor, tempat para pendeta dinasti ke-21 menguburkan kembali dan menyembunyikan sejumlah mumi raja dan ratu terdahulu untuk melindunginya dari pencuri makam yang berulang kali berusaha membobol kawasan.
Mumi Amenhotep I menjadi satu-satunya mumi raja yang belum disingkap di era modern dengan tujuan untuk melindungi kecantikan uniknya.
Mumi Amenhotep I ditutupi dengan topeng pemakaman dan karangan bunga warna-warni.
Raja Amenhotep I adalah putra Raja Ahmose I, yang merupakan penakluk Hyksos dan pendiri Kerajaan Baru Peradaban Mesir Kuno.
Para peneliti menggunakan teknologi sinar x canggih, pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan), serta program perangkat lunak komputer mutakhir untuk "membuka" topeng mumi Raja Amenhotep I secara digital melalui metode yang aman dan non-invasif tanpa menyentuh mumi tersebut, demikian pernyataan pakar Mesir, Zahi Hawass, pada Selasa (28/12).
Tim peneliti, yang juga beranggotakan Sahar Saleem, seorang profesor radiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Kairo sekaligus ahli radiologi kepurbakalaan, untuk pertama kalinya mengungkap "wajah, usia, maupun kondisi kesehatan Raja Amenhotep I, serta beberapa rahasia tentang mumifikasi dan penguburan kembali yang unik dari mumi tersebut," jelas Hawass.
Analisis digital menunjukkan bahwa wajah Amenhotep I mirip dengan wajah sang ayah, Ahmose I.
Amenhotep I diyakini berada dalam kondisi kesehatan yang baik saat meninggal di usia 35 tahun, karena tidak tampak ada penyakit atau cedera pada mumi yang menunjukkan penyebab kematiannya.
Hasil CT scan ini menunjukkan tengkorak Firaun Mesir Amenhotep I dan topeng wajahnya. Para peneliti Mesir "secara digital menyingkap" mumi Raja Amenhotep I untuk pertama kalinya, mengungkap banyak rahasia tentang firaun yang memimpin Mesir dari 1525 hingga 1504 SM itu. (Xinhua/Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir
Tidak seperti kebanyakan raja di kerajaan-kerajaan modern yakni Tutankhamun dan Ramses II yang otaknya diambil kemudian diganti bahan-bahan pembalseman dan resin yang dimasukkan ke dalam tengkorak, otak Raja Amenhotep I tidak diambil selama proses mumifikasi, jelas pernyataan itu.
Mumi Amenhotep I ditemukan pada 1881 di kawasan rahasia kerajaan di Deir-el Bahri di Luxor, tempat para pendeta dinasti ke-21 menguburkan kembali dan menyembunyikan sejumlah mumi raja dan ratu terdahulu untuk melindunginya dari pencuri makam yang berulang kali berusaha membobol kawasan.
Mumi Amenhotep I menjadi satu-satunya mumi raja yang belum disingkap di era modern dengan tujuan untuk melindungi kecantikan uniknya.
Mumi Amenhotep I ditutupi dengan topeng pemakaman dan karangan bunga warna-warni.
Raja Amenhotep I adalah putra Raja Ahmose I, yang merupakan penakluk Hyksos dan pendiri Kerajaan Baru Peradaban Mesir Kuno.